Wacana Gubernur Sultra Mengganti Nama RSU Bahteramas Mulai Bergulir

  • Bagikan
Bangunan RSUD Bahteramas. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Wacana Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengganti nama RSUD Bahteramas mulai disampaikan ke DPRD.

Terkait dengan wacana itu, pihak manajemen RSUD Provinsi Sultra telah membuat polling melalui laman resminya tentang nama-nama yang akan jadi pengganti RSUD Bahteramas.

Direktur RSUD Bahteramas, dr. H. Hasmudin, mengatakan pergantian nama RSUD ini baru sebatas wacana dan belum menjadi suatu keputusan. Di satu sisi merupakan inisiatif Gubernur Sultra Ali Mazi. Alasannya karena nama RSUD Bahteramas dulu hanya sebatas nama program.

“Dulu nama RSUD Bahteramas itu hanya sebatas nama program, kalau kita lihat di beberapa daerah lain rata-rata nama RSUD itu pasti nama-nama tokoh penting atau dokter, seperti RSUD dr. Wahidin (Jawa Timur) dan RSUD dr. Cipto (Jakarta),” jelasnya, Selasa (12 Juli 2022).

Makanya itu, lanjut dia, gubernur mengarahkannya membuat polling siapa dan apa nama pengganti RSUD. Alhasil, dari beberapa nama yang masuk dalam polling, nama RSUD dr. Takahasi Rahmani sebagai hasil polling tertinggi dengan 1.000-an responden, presentasinya 62,2 persen.

“Nama dr. Takahasi ini memang tidak asing di Sultra, dia adalah tokoh penting kesehatan, putra daerah, dan mantan direktur pertama RSUD Provinsi Sultra pada massanya,” terang Hasmudin.

Dikatakannya pergantian nama RSUD bukan menjadi program utama. Namun ketika wacana tersebut sewaktu-waktu diminta oleh Gubernur Sultra dirinya sudah menyiapkan hasil polling.

“Sebenarnya pergantian ini tidak mudah, karena harus membuat lagi naskah akademiknya, regulasinya, di DPRD inipun kita belum ajukan, masih sebatas wacana,” tambahnya.

Ketua Komisi IV DPRD Sultra, La Ode Frebi Rifai menyikapi wacana pergantian nama RSUD itu. Kata dia, hal tersebut bukan urgen dilakukan karena selain menjaga pelopor pembangunan RSUD Bahteramas, yakni Nur Alam, juga dikhawatirkan akan diperubahan lagi oleh kepemimpinan pada periode berikutnya.

“Justru ada baiknya kalau mau ganti nama pakai nama-nama pemimpin pelopor pembangun itu sendiri atau tidak wakil dari pemimpinnya. Malahan kalau kami menilai justru pergantian nama RS Jantung diganti menjadi RS Oputo Yoki itu justru kami apresiasi,” ucap Frebi.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan