Waduh.. Proyek Dermaga Kapota Belum Memiliki AMDAL?

  • Bagikan
Pekerjaan proyek alur masuk dermaga Kapota. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Hingga saat ini, pihak Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Wakatobi selaku pemegang proyek pendalaman alur masuk dermaga Kapota, belum berkoordinasi terkait pembuatan izin AMDAL ataupun UKL/UPL. Padahal proyek senilai Rp1,3 miliar ini sudah dikerjakan sejak tanggal 15
Februari 2016.Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Wakatobi, Wa Ode Nisa, pun mengakui hal itu. Kata dia, seharusnya sebelum pekerjaan proyek berjalan, dinas terkait harus melakukan koordinasi dengan BLH untuk pengkajian AMDAL atau UKL/UPL. Karena jika dalam kajiannya proyek tersebut harus memiliki AMDAL, maka pihak dinas tersebut harus mengurusnya di BLH Provinsi. Sebab BLH Kabupaten hanya terkait pembuatan UKL/UPL saja.\”Hingga saat ini saya belum menerima berkas pengusulan pembuatan AMDAL maupun UKL/UPL dari Dinas Perhubungan terkait pekerjaan proyek tersebut. Tapi nanti saya cek kembali di kepala bidang Amdal, apakah sudah masuk berkasnya apa belum,\” kata Nisa saat ditemui di ruangannya, Rabu (2/3/2016).Bila Dishub Kominfo belum mengusulkan pembuatan AMDAL ataupun UKL/UPL, maka dia akan menurunkan tim untuk melakukan peninjawan proyek tersebut dalam waktu dekat.Nisa menambahkan, jika proyek tersebut benar-benar tidak memiliki AMDAL
ataupun UKL/UPL, maka pihaknya akan memberi teguran kepada dinas terkait bahkan akan dihentikan sementara pekerjaannya.Menanggapi hal tersebut, Kadis Perhubungan dan Kominfo Wakatobi, Syarifuddin, saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (3/3/2016) mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BLH. Namun jika Kepala BLH tidak tahu, kata dia, dimaklumi saja karena Wa Ode Nisa baru dilantik satu minggu lalu.\”Kami sadah koordinasi dengan Kepala BLH sebelumnya, dan proyek tersebut tidak memakai AMDAL tapi hanya memakai UKL/UPL,\” ungkap Syarifuddin.Pekerjaan proyek tersebut bukan melakukan penggalian baru, karena sebelumnya sudah ada alur masuk, namun alur tersebut kembali tertimbun dengan lumpur hingga dangkal.\”Kami ini bukan melakukan penggalian baru namun kami hanya kembali memperdalam alur yang sudah ada,\” terang Syarifuddin. (B)Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan