Wakatobi Keciprat Anggaran Pembangunan Infrastruktur Penunjang Pariwisata Miliaran Rupiah

  • Bagikan
Pemda Wakatobi menggelar rapat bersama tim konsultan RPIP dan Balai Pengembangan Infrastruktur Pariwisata. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Kabupaten Wakatobi sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisara Nasional (KSPN) sekaligus 10 top destinasi pariwisata nasional, kini wilayah yang dikenal dengan wisata baharinya ini akan keciprat anggaran Rp 200 miliar dari pemerintah pusat.

Untuk merealisasi anggaran tersebut, tim konsultan Rencana Pembanguan Infrastruktur Pemukiman (RPIP) dari Kementerian Pariwisata dan Kementerian PUPR sedang mensurvei dan pemotretan sejumlah kawasan strategis pariwisata mulai dari Pulau Binongko, Tomia, Kaledupa, dan Pulau Wangi-wangi.

Perwakilan Balai Pengembangan Infrastruktur Pariwisata, Sadra, mengatakan berdasarkan penataan KSPN Wakatobi akan dianggarkan sekitar Rp 200 miliar. Rencana pembangunan infrastruktur pariwisata mulai berjalan dari 2020 sampai 2021.

“Sekarang tahapannya masuk dalam Rencana kerja satu (Renja 1). Saya dapat informasi di bulan ini masuk dalam tahap Renja 2. Jadi kalau masuk dalam tahap Renja 2, kami dari Balai akan melakukan singkronisasi dengan pusat,” jelas Sadra, Kamis (13/8/2020).

Ia berharap setelah Renja 2, Pemda Wakatobi menyiapkan lahan infrastruktur pariwisata, sementara tim konsultan RPIP menyiapkan Detail Engineering Design (DED).

Pihaknya akan mengupayakan agar di akhir 2020 akan ada lelang konstruksi pariwisata. Namun semua itu tergantung hasil kerja tim konsultan RPIP.

“Jadi dari produknya yang dihasilkan, kalau bisa 25 persen sampai 60 persen, anggaran direalisasikan di 2020 ini bisa Rp 50 miliar atau 100 miliar. Semoga di awal Desember ini ada hasil,” tambahnya.

Leader tim konsultan RPIP, Widiastomo Soepardjo, menerangkan setelah pihaknya melakukan pemotretan di sejumlah kawasan strategis pariwisata ternyata di setiap pulau mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing.

“Seperti di Pulau Binongko ada monumen Tugu Seribu Parang, ada Dusun Pengrajin Besi, pengrajin tenun, batu kapur, lubang batu stalagmit dan stalaktit dan masih banyak lagi potensi lainnya. Sementara di Pulau Tomia, Kaledupa, dan Wangi-wangi masing-masing mempunyai keunikan berbeda-beda,” ucapnya.

Dikatakan Sekda Wakatobi, La Jumadin, Pemda Wakatobi berkomitmen anggaran Rp 200 miliar harus masuk ke Wakatobi. Menurutnya, jika ada pembangunan infrastruktur KSPN di akhir 2020 yang membutuhkan pembebasan tanah, pihaknya akan menyiapkan anggaran di APBD-P 2020. Bahkan, pihaknya akan menambah anggaran pembebasan tahan di APBD pada 2021.

“Sehingga seluruh kepentingan pembebasan tanah untuk KSPN ini bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Hasil kerja tim konsultan RPIP ini akan menghasilkan master-plan RPIP dan DED Pembangunan Destinasi Wisata Premium di Wakatobi. (B)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan