Wakil Gubernur Sultra Dukung Program Pembinaan Pengusaha Muda EYW dari ASPPUK

  • Bagikan
Wawancara Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki wilayah pesisir sebesar 74.25 persen atau 110,000 kilometer persegi termasuk beberapa wilayah pulau kecil dengan tingkat keluasaan 38,140 kilometer persegi (25.75 persen). Jumlah pemudanya sebesar 18,5 persen atau 433.773 dari jumlah penduduk.

Pemuda dengan rata-rata umur 15-24 tahun terdiri dari 215.800 laki-laki (49.5 persen) dan 219.973 perempuan (50.5 persen). Terkait dengan hal di atas, data dari Jurnal ketenagakerjaan Vol.14 No.1 Edisi Januari-Juni 2019; ISSN 1907-6096, menyebutkan persentase pemuda wirausaha di Sulawesi Tenggara sebesar 0.34 dengan tingkat pengangguran sebesar 12.91 persen.

“Untuk rata-rata nasional, persentase pemuda wirausaha adalah 2 persen, sementara posisi kita baru sama ke angka 0,3 persen,” tegas Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK), Mia Aryana.

Karenanya sejak Maret 2019, ASPPUK bersama OXFAM menjalakan program Empower Youth for Work (EYW) di Sulsel&Sultra untuk membina para anak muda menjadi pengusaha yang sukses. Di Sultra, program ini berlangsung di Kota Kendari, Kota Baubau, dan Kabupaten Wakatobi.

Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas menyatakan kegembiraan dan dukungan atas hadirnya program ini.

“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas upaya ASPPUK membina anak-anak muda ini, dan sekaligus bekerja nyata membantu kerja pemerintah,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/8/2021).

Wagub mengharapkan, anak muda ini mampu bekerja mandiri dan menciptakan lapangan kerja. Bisa membiayai diri dan kuliah dari bisnis. Dan diharapkan mereka dapat memasukkan proposal bisnis ke pemda karena ada anggarannya untuk mendukung usaha mikro.

Pelaksanaan program EYW yang dimentoring oleh ASPPUK selama 2 tahun terakhir, menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan terhadap ketertarikan anak muda pada bisnis serta peningkatan pemahaman dan dukungan stakeholders terkait terhadap anak muda di bidang pengembangan usaha.

Dibandingkan dengan survei awal yang dilakukan ASPPUK, saat program ini akan berjalan, maka di akhir program menunjukkan peminatan dan keseriusan menjadi pengusaha muda meningkat sekitar 30 persen. Hal ini dapat dilihat pada laporan ASPPUK bahwa semester pertama terdapat 318 pemuda dilatih, namun pada sesi pembuatan rencana bisnis dan proposal bisnis hanya ada 74 proposal yang diterima.

Pada tahap mentoring teknis selama 6 bulan, hanya terdapat 49 anak muda dari enam kabupaten yang aktif mengikuti mentoring dan coaching. Salah satu kendala yang mereka hadapi adalah kesulitan dalam membagi waktu kuliah. Rata-rata peserta pelatihan adalah mereka yang berada pada penyelesaian semester akhir studinya.

Penulis: AS. Amir

  • Bagikan