Wali Kota Kendari Imbau Masyarakat Waspada DBD di Musim Hujan

  • Bagikan
lustrasi
lustrasi

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Walikota Kendari, Sulkarnain, mengimbau kepada masyarakat untuk terus dan tetap melakukan pola hidup sehat di musim penghujan ini. Apalagi, diketahui di musim ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) seringkali muncul.

Ia juga menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kendari beserta dinas terkait, sampai pada kader-kader kesehatan di tingkat puskesmas, posyandu untuk melakukan langkah pencegahan secara preventif melalui sosialisasi.

“Sekali lagi kami ingatkan perilaku hidup sehat harus tetap dijaga, tanggung jawab agar menjaga lingkungan kita supaya tetap sehat, bersih, itu sangat menentukan agar kita terhindar dari penyakit termasuk penyakit demam berdarah ini, termasuk juga penyakit-penyakit lainnya,” kata Sulkarnain, Kamis (7/2/2019).

Sulkarnain mengatakan tahun ini sudah ada sekitar 81 orang terkena DBD. Meskipun jumlah itu dianggap belum seberapa atau belum berada pada angka yang menghawatirkan, tapi pemerintah tetap mewaspadai terjangkitnya penyakit ini pada jumlah yang lebih besar.

Di tempat terpisah Direktur umum RSUD Kota Kendari, Asridah Mukadim, mengungkapkan data yang tercatat di RSUD Kendar, Per 1 Januari hingga 6 Februari 2019 ada 51pasien, 31 diantaranya dirawat pada Januari dan 20 dirawat pada Februari. Namun sebagian pasien sudah dinyatakan sehat.

“Kalau kita hitung-hitung di bulan Januari itu ada sekitar 27 persen korban penyakit ini berasal dari dalam Kota Kendari, sementara di bulan ini ada sekitar 25 persen yang berasal dari luar wilayah, yakni dari Konawe Selatan dan Konawe Utara, dan 75 persen berasal dari dalam wilayah kota,” kata Asridah Mukadim kepada SultraKini. Com.

Di Kota Kendari, sebaran korban penyakit ini tersebar di beberapa wilayah kerja puskesmas. Seperti di Abeli, Kelurahan Talia, BTN Unhalu, Kemaraya dan Kecamatan Kadia.

Lanjutnya, penanganan masalah penyakit ini di RSUD juga dilakukan secara tanggap dan dilayani dengan baik. Dikhawatirkan jangan sampai terjadi kekurangan trombosit sehingga pihak RSUD selalu tetap berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI).

“Masyarakat juga sekarang sudah sadar, karena ketika panasnya tinggi mereka langsung bawa ke rumah sakit, alhamdulilah juga sudah banyak yang pulang dengan kondisi sehat,” tutur Asridah.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan