Warga dan Karyawan PT VDNI Tuntut Leo Chandra ‘Angkat Kaki’ dari Konawe

  • Bagikan
Suasana aksi demontrasi warga dan karyawan PT VDNI di Desa Pohara, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sultra. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)
Suasana aksi demontrasi warga dan karyawan PT VDNI di Desa Pohara, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sultra. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Kehadiran Leo Chandra Edward di kawasan Industri Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara mendapat penolakan dari warga sejumlah kecamatan, tak terkecuali karyawan PT Virtue Dragon Nickel Indistry (VDNI). Demo besar-besaran pun dilakukan sebagai reaksi atas kehadiran Leo Chandra, Selasa (15/5/2018).

Massa yang menamakan diri Forum Masyarakat Anti Provokasi (Formasi) merupakan warga dari Kecamatan Morosi, Bondoala, dan Kecamatan Kapoiala, serta karyawan PT VDNI. Mereka mengambil titik awal aksi dari kawasan industri. Selanjutnya, massa yang dilaporkan berjumlah 750 orang itu, menggelar arak-arakan dan berhenti di Desa Pohara, Kecamatan Samapara.

Di tempat itulah massa aksi berorasi dan membentangkan sejumlah spanduk yang berisi tulisan menolak kehadiran Leo Candra Edwar. Salah satunya ada yang bertuliskan “Pulangkan Leo Chandra Edward dari Konawe, Harga Mati”.

Koordinator aksi, Harman mengatakan kehadiran Leo Chandra sangat meresahkan warga dan karyawan. Sebab, kehadiran dirinya diduga menjadi dalang dari aksi penutupan jalan tambang atau hauling yang mengakibatkan aktivitas VDNI terhenti.

“Beberapa hari lalu (12/5/2018) ada aksi penutupan jalan hauling oleh warga. Kami menduga hal itu dilakukan karena ada provokasi dari Leo Chandra,” ujarnya.

Harman mengungkapkan, Leo Chandra sempat mengancam bakal melakukan aksi penutupan jalan hauling kembali. Ancaman itu pun tak ayal membuat warga dan karyawan geram. Sebab, jika itu terjadi maka aktivitas perusahaan bisa terhenti dan bisa berujung pada pemecatan karyawan.

“Kami tidak ingin Leo Chandra ini datang mengganggu ‘piring kami’ (pekerjaan). Sebab, kehadiran PT VDNI bagi kami adalah kesempatan yang besar untuk mendapatkan pekerjaan dan kesejahteraan,” tegasnya.

Informasi dihimpun SultraKini.Com, Leo Chandra sempat datang ke kawasan industri Morosi dengan membawa diri sebagai perwakilan dari PT Konawe Putra Propertindo (KPP). Ia diduga memprovokasi warga untuk menutup jalan hauling VDNI pada tanggal 12 Mei 2018 lalu. Dalihnya bahwa, pihak VDNI belum membayar kompentasi atas tanah warga yang digunakan untuk jalan hauling.

KKP sendiri merupakan perusahaan yang lebih awal masuk dan melakukan pembebasan lahan di kawasan industri. Setelah itu masuklah VDNI dengan komitmen kerja sama antar kedua perusahaan.

 

 

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan