SULTRAKINI.COM: KENDARI – Warga Jalan Banteng, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menggalang dana secara swadaya untuk perbaikan jalan rusak.
Gerakan swadaya tersebut dilakukan lantaran sejumlah titik ruas jalan rusak parah dan seringkali menjadi pemicu terjadinya kecelakaan, hingga menyebabkan korban lain namun jalur ini tidak kunjung dilakukan perbaikan oleh pemerintah setempat.
“Kita pasti mengetahui bersama (warga) Jalan Banteng yang kita lewati bersama ini sangat parah. Beberapa rekan kami juga pernah dengar jatuh di situ,” kata Putri, warga yang menggalang dana secara swadaya, Rabu (2 November 2022).
Bukan hanya itu, dia termasuk korban dari kerusakan jalan itu. Dirinya pernah mengalami keguguran lantaran sering melewati ruas jalan yang rusak.
“Saya setiap hari melewati Jalan Banteng sekitar 4-6 kali dalam sehari. Qadarullah lagi, saya keguguran. Saya tidak menyalahkan jalan, tapi semua orang pasti setuju jalan rusak tidak baik untuk ibu hamil muda,” ucapnya.
Dia menjelaskan, langkah swadaya ini terpaksa harus dilakukan lantaran berbagai upaya sudah pernah dilakukan pihaknya dengan mempertanyakan perbaikan jalan kepada pemerintah kota hingga pihak kelurahan. Namun tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah setempat. Masyarakat hanya dijanjikan waktu perbaikan pada 2023.
“Jalanannya pernah diperbaiki oleh pemerintah tapi hanya ditimbun yang lubang-lubang. Saat hujan turun dan banyaknya kendaraan besar lewat, juga semakin banyaknya warga Jalan Banteng maka jalannya rusak lagi karena bahan yang dipakai untuk menambal hanya tanah timbunan,” jelasnya.
Atas hal itu, warga kemudian mencari solusi secara swadaya untuk mengumpulkan dana pembelian material yang akan digunakan adalah LPA dan alat berat (buldozer) guna memperbaiki jalan rusak tersebut. Jumlah dana yang dibutuhkan berdasarkan rician proposal sekitar 72 juta rupiah.
“Alhamdulillah sekarang dana yang terkumpul hingga Rabu ini (2/11) sekitar Rp 1.850.000, masih banyak kurangnya. Terpenting sebenarnya harus ada alat berat untuk memadatkan material LPA,” ujarnya.
“Kami mengusakahan membuat rekening atas nama Jalan Banteng, agar jika ada dana yang masuk dan keluar semua bisa dipertanggungjawabkan secara transparansi dan akan diketahui oleh pak Lurah, RT/RW. Jika memang dananya terkumpul, jika tidak terkumpulpun tetap kami laporkan dengan bukti rekening koran,” sambungnya.
Gerakan swadaya tersebut juga dikoordinasikan dan meminta izin dengan Pemerintah Kelurahan Rahandouna.
“Gerakan ini murni gerakan warga, tidak ada paksaan. Jika ingin mendapatkan pahala atas kegiatan ini silakan berpartisipasi melalui rekening yang ada,” tambahnya.
Pantauan Sultrakini.com, ada sekitar lima titik ruas Jalan Banteng mengalami kerusakan. Sebagian sudah ditimbun dengan material tanah.
Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido