SULTRAKINI.COM: KONAWE – Penggalangan bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara terus dilakukan sejumlah unsur masyarakat. Seperti halnya lurah dan Karang Taruna Ranoeya, Kecamatan Wawotobi (sebelumnya ditulis Wonggeduku).
Banjir di Konawe mulai awal bulan Juni 2019, menghancurkan sebagian besar kabupaten yang dikenal ‘Lumbung Beras’ itu. Tidak hanya mobil nampak lalu-lalang mendistribusikan bantuan, katinting juga dijadikan alternatif transportasi di wilayah terdampak banjir lantaran air menggenangi jalan dan bangunan rumah warga.
(Baca: Konawe Merugi Ratusan Miliar Rupiah Akibat Kebanjiran)
(Baca juga: BPBD Konawe: 20 Kecamatan Terdampak Banjir, 3.000an Warga Mengungsi)
Meski Kecamatan Wawotobi ikut terdampak bencana, sejumlah masyarakatnya turut memberikan bantuan agar meringankan beban masyarakat lainnya yang ikut terkena banjir.
Lurah Ranoeya, Abidin, mengatakan pihaknya sengaja menginisiasi penggalangan bantuan dari masyarakat Kelurahan Ranoeya secara sukarela. Anggota Karang Taruna setempat juga dilibatkan selama proses penggalangan bantuan.
“Alhamdulilah masyarakat antusias membantu secara sukarela. Banyak yang datang mengantarkan sendiri bantuannya. Ada juga yang kita jemput atas permintaan dari warga yang bersangkutan,” terang Abidin, Kamis (13/6/2019).
Bantuan disalurkan masyarakat setempat, seperti uang, sejumlah sembako, air mineral, dan pakaian layak pakai yang dikemas dalam tujuh karung beras, 13 dos mi instan, 21 paket air mineral, dan 12 bal pakaian.
Semua bantuan disalurkan di posko bencana terdekat, yakni Kelurahan Palarahi (Kecamatan Wawotobi), Desa Korumba (Kecamatan Anggotoa), dan Posko Kecamatan Wonggeduku Barat.
“Kami berharap bantuan yang disalurkan membantu kehidupan para korban,” tambahnya.
Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido
