Warga Sabilambo Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan, Lurahnya Marah

  • Bagikan
Aksi potes warga nyaris adu jotos dengan Lurah Sabilambo. (Foto: Mirwan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Kesal proyek pembangunan ruas jalan Provinsi di Kelurahan Sabilambo, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka yang tak kunjung kelar, warga akhirnya menanam pohon pisang ditengah jalan yang belum diaspal tersebut. Pohon pisang diletakkan tepat depan rumah Anggota DPRD Kolaka, Sainal Amrin, Jumat (29/9/2017).

Selain menanam pohon pisang, warga juga menuliskan pesan “Kami sudah bosan dengan Debu” pada potongan gardus yang digantungkan di batang pisang. “Kami sudah bosan dengan debu tiap hari, masa sudah 13 bulan dikerjakan dari lebaran tahun lalu sampai datang lebaran ini lagi belum juga diaspal,” kata Jamaluddin, warga yang menanam pohon pisang tersebut.

Jamaluddin juga menuding, pihak kontraktor tidak becus dan tidak berkompeten dalam mengerjakan proyek pembangunan jalan yang menelan biaya miliaran rupiah itu.

“Kami mau pemerintah bisa menyaksikan ini, kirimkan ini sama Jokowi, seharusnya pemerintah tidak menunjuk kontraktor seperti ini, tidak qualified (berkualitas), ini proyek miliaran rupiah tapi hasilnya begini, saya protes(saya) tanam pohon pisang begini demi kepentingan rakyat banyak,” teriaknya.

Namun aksi protes warga mendapat tantangan dari lurah setempat. Asmadi selaku Lurah Sabilambo merasa protes warga tersebut berlebihan dan akhirnya menendang pohon pisang yang ditanam warga tersebut. “Rakyat yang mana?, semua masyarakat disini adalah masyarakatku,” teriaknya emosi melihat protes warga tesebut.

Merasa aksinya dihalangi oleh lurahnya, Jamaluddin pun tersulut emosi. Adu mulut antara Jamaluddin dan Pak lurahnya ditengah jalanpun tak terhindari. Bahkan keduanya nyaris adu jotos dan menjadi perhatian pengguna jalan. Beruntung beberapa warga melerainya. Bahkan anggota DPRD Kolaka, Sainal Amrin turun menenangkan keduanya.

“Saya juga kaget, saya bangun pagi-pagi sudah ada ribut-ribut, sebenarnya persoalan ini sudah disampaikan ke DPRD Kolaka, dan teman-teman di komisi tiga sudah teruskan ke DPRD provinsi,” terang Sainal.

Dia juga menyayangkan ada kejadian tersebut dan keduanya tersulut emosi. Legislator Hanura ini juga berharap kejadian itu tidak terulang lagi. Dia juga meminta pihak kontraktor Segea menyelesaikan pekerjaan jalan provinsi tersebut.

Laporan: Mirwan/Suparman Sultan

  • Bagikan