Warga Sebut di Bawah Amblesnya Jalan Trans Sulawesi Ada Dekker Peninggalan Belanda

  • Bagikan
Salah seorang warga desa setempat saat menunjukan sebuah bangunan dekker yang tertimbun, Kamis (20/12/2018). (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM).
Salah seorang warga desa setempat saat menunjukan sebuah bangunan dekker yang tertimbun, Kamis (20/12/2018). (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Amblesnya jalan trans Sulawesi di Kelurahan Rauwa, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe  Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga kini masih menjadi sorotan publik.

Kabar terbaru yang diungkap oleh warga setempat, di bawah timbunan jalan yang ambles tersebut, terdapat sebuah bangunan dekker peninggalan Belanda.

Halim (64), salah seorang warga Kelurahan Rauwa, menyebutkan dibawa timbunan jalan yang ambles tersebut terdapat sebuah dekker yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda di Konawe.

“Dekker ini sudah ada sejak saya kecil dan ini dibagun untuk mengaliri air pembuangan yang berasal dari atas bukit di desa ini. Namun semenjak dekker itu ditimbun, tidak ada lagi tempat air mengalir yang mengakibatkan kalau hujan air tersebut hanya tertampung dipinggir jalan dan menggenangi jalan tersebut,” ujar Halim, Kamis (19/12/2018).

Pensiunan guru sekolah dasar (SD), ini menyangkan pihak terkait yang mengerjankan perbaikan jalan tersebut tidak memperhatikan adanya bangunan dekker tersebut.

“Padahal ini sangat penting sekali jika dijaga dan tidak ditimbun. Saya tau persis adanya dekker tersebut, karena saya sudah tinggal disini sejak puluhan tahun yang lalu. Jadi saya berharap agar masalah ini segera dicarikan solusi, karea saya dan beberapa warga lainnya sudah jadi korban,” ungkapnya.

Untuk diketahui, jalan trans Sulawesi ambles dengan lebar diperkirakan mencapai 50 meter. Hingga kini kondisi jalan tersebut sangat mempriharinkan dan mengancam bahaya para kendaraan yang lewat.

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan