Warga Tongkuno Minta Sapi, Traktor dan Keluhkan Drainase

  • Bagikan
Anggota DPRD Provinsi Sultra, Tumaruddin, menerima aspirasi masyarakat Kecamatan Tongkuno Selatan. (Foto: dok/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Anggota DPRD Provinsi Sultra saat ini tengah melakukan reses di daerah pemilihannya. Tujuannya, untuk menyerap aspirasi masyarakat yang diwakilinya secara langsung. Baik itu keluhan maupun usulan.

Anggota Komisi I DPRD Sultra dari Dapil Muna, Muna Barat dan Buton Utara, Tumaruddin, melakukan reses di Kecamatan Tongkuno Selatan Kabupten Muna, pada 30 Januari dan 1 Februari 2016. Hadir para kepala desa dan lurah, tokoh masyarakat, agama, pemuda dan perwakilan perempuan.

Sebelum menyerap aspirasi, Tumaruddin menjelaskan hasil kerja selama di DPRD Sultra, terkait Perda yang disahkan termasuk APBD Sultra 2016 sesuai kesepakatan dengan eksekutif. Pengganti antar waktu La Pili ini juga menerangkan beberapa perubahan kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten maupun kota.

Aspirasi yang disampaikan masyarakat melalui kepala desanya, kata Tumaruddin kepada SULTRAKINI.COM, Selasa (2/2/2016), mayoritas masyarakat menginginkan bantuan pertanian, peternakan serta perbaikan jalan dan drainase.

Kepala Desa Labasa, Oskar Taate, mengungkapkan permintaan handtraktor untuk pertanian, serta bantuan ternak sapi. Selain itu, dia juga mengeluhkan perbaikan drainase akibat perbaikan jalan Raha-Lakapera, karena belum dibuat drainase pada beberapa titik.

Sementara itu Kepala Desa Matombura, Alias, menginginkan pembangunan pasar Desa Matombura. Dia juga berharap penyelesaian pengaspalan jalan Matombura-Bone, yang hingga kini belum diselesaikan.

Sedangkan Lurah Lawama, Nur Haidah mengusulkan perbaikan drainase dan pengadaan handtraktor untuk masyarakatnya.

“Ada juga undangan makan jagung muda di Matombura,” canda politisi PKS ini.

Pada pertemuan pertama, Minggu (31/1/2016), hadir sekitar 150 orang mewakili tiga desa itu. Sementara pada gelombang kedua, Senin (1/2/2016), hanya sekitar 50 orang. Reses ini merupakan tahap pertama untuk tiga kali masa reses dalam setahun.

Pekerjaan masyarakat di wilayah Tongkuno Selatan mayoritas petani jagung, tanaman perkebunan dan buah-buahan, serta peternak sapi.

“Dengan adanya handtraktor, diharapkan akan lebih meningkatkan produksi tanaman pertanian mereka, karena pengolahan bisa lebih cepat dan maksimal serta efisien pada biaya produksi,” jelas Tumaruddin.

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan