Waspada! Ancaman Non Militer ‘Menghantui’ Sultra

  • Bagikan
Kepala Perwakilan Kementerian Pertahanan Wilayah Sultra, Kolonel Informasi Tri Setyo Subagyo dalam seminar sinergitas penanganan ancaman non militer di Aula Pola Kantor Wali Kota Kendari, Kamis (18/10/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kepala Perwakilan Kementerian Pertahanan Wilayah Sultra, Kolonel Informasi Tri Setyo Subagyo dalam seminar sinergitas penanganan ancaman non militer di Aula Pola Kantor Wali Kota Kendari, Kamis (18/10/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kementerian Pertahanan Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajak aparatur sipil negara lingkup Kota Kendari, pelajar, maupun mahasiswa membangun sinergitas penanganan ancaman non militer.

Kepala Perwakilan Kementerian pertahanan Wilayah Sultra, Kolonel Inf Tri Setyo Subagyo, mengatakan terdapat tujuh bentuk ancaman non militer harus diwaspandai, di antaranya ancaman ideologi, politik, keselamatan umum, ekonomi, sosial budaya, ancaman terhadap IT, dan ancaman legislasi.

“Kementerian pertahanan mendeskripsikan atau memetakan ada tujuh ancaman non militer, kalau ancaman keselamatan umum di dalamnya ada ancaman narkoba, terorisme, premanisme, dan premanisme dan bencana alam itu merupakan ancaman keselamatan umum yang perlu diwaspadai,” ucap Tri Setyo Subagyo pada seminar sinergitas penanganan ancaman non militer, Kamis (18/10/2018).

Kaitannya dengan ancaman-ancaman itu, lanjut Subagyo, Kementerian pertahanan mengajak dan mendorong seluruh ASN, mahasiswa, dan tokoh masyarakat, maupun stakeholder bersinergi menangani ancaman tersebut.

“Kalau ancaman militer jelas komponen utamanya TNI, tetapi ancaman non militer itu komponen pendukungnya Kementerian lembaga non TNI. Kita sebagai komponen mendukung mendorong stakeholder agar terjadi sinergitas. Apalagi eskalasi ancaman non militer itu semakin lama semakin meningkat. Kita bisa liat kondisi saat ini, apalagi kesadaran bela negara semakin menurun jadi berbanding terbalik. Mari kita bangun sinergitas antar lembaga,” jelas Subagyo.

Salah satu sinergitas itu, berupa meningkatkan wawasan kebangsaan dengan menjadi penggerak menetralisir ancaman non militer di lingkungannya masing-masing.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan