Waspada Awan Cumulonimbus di Sultra, Berpotensi Munculnya Angin Puting Beliung

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: medcom.id)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Awan Cumulonimbus di Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Kendari masih berpotensi muncul. Dampaknya selain berpotensi terjadi angin puting beliung, juga berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai guntur maupun petir sehingga perlu diwaspadai.

Forecaster on Duty (FoD) Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, I Made Wahyu Gana Putra, S.Tr, menjelaskan angin puting beliung masih potensi terjadi sebab sedang intensnya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah Sultra, dibuktikan dengan seringnya terdengar guntur (thunderstorm/TS).

Di semua wilayah memiliki potensi terjadinya angin puting beliung–baik di darat maupun di perairan (waterspout), dikarenakan terdapat kondisi suhu permukaan laut yang cenderung hangat dibandingkan normalnya (anomali positif suhu permukaan laut), terutama di wilayah perairan Teluk Bone dan perairan timur Sultra, serta didukung dengan kondisi atmosfer skala lokal yang cukup labil di wilayah Sultra, sehingga potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus menjadi intens.

“Kasus puting beliung maupun waterspout disebabkan oleh adanya keberadaan awan Cumulonimbus tersebut, selain itu awan tersebut dapat menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai dengan angin kencang, guntur maupun petir, sehingga perlu untuk diwaspadai,” ucapnya kepada Sultrakini.com, Jumat (4/12/2020).

Untuk diketahui, awan Cumulonimbus sempat terpantau di wilayah Kampung Butung, Kelurahan Kasilampe, Kecamatan Kendari, Kota Kendari pada Kamis (3/12) sore yang memunculkan angin puting beliung.

I Made Wahyu Gana Putra menambahkan, angin puting beliung di perairan (waterspout) di wilayah Kasilampe Kamis kemarin berdurasi sekitar 3 sampai 5 menit.

“Memang tadi terpantau di radar cuaca kami kalau ada awan Cumulonimbus di atas wilayah tersebut (Kasilampe). Untuk potensi terjadi lagi masih ada karena sekarang sedang intensnya pertumbuhan awan Cumulonimbus di wilayah Sulawesi Tenggara dibuktikan dengan seringnya terdengar guntur (thunderstorm/TS),” terangnya, Kamis (3/12/2020).

Awan Cumulonimbus atau awan Cb dapat terbentuk akibat adanya pemanasan yang kuat di permukaan, serta udara di suatu wilayah.

Kandungan awan Cb dengan suhu puncak awan sangat dingin–minus 80 derajat celcius dapat menghasilkan butiran es.

Terbaru Pantauan BMKG

Pantauan BMKG, sejumlah wilayah di Provinsi Sultra memang sedang cuaca buruk beberapa hari terakhir.

Khusus pantauan Stasiun Meteorologi Maritim Kendari update 4 Desember 2020 pukul 10.20 Wita, masih berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada pukul 10.50 Wita hingga 12.50 Wita di sejumlah wilayah.

  1. Kabupaten Wakatobi: Wangi-Wangi Selatan, Wangi-Wangi, Kaledupa, Kaledupa Selatan, Tomia, Tomia Timur, Binongko, Togo Binongko;
  2. Kabupaten Bombana: Kabaena Tengah, Kabaena Timur, Kabaena Barat, Kabaena Selatan, Kabaena Utara, Kabaena dan sekitarnya;
  3. Kabupaten Buton Tengah: Talaga Raya, Mawasangka, Mawasangka Tengah;
  4. Kabupaten Konawe Utara: Asera;
  5. Kabupaten Konawe: Latoma;
  6. Kabupaten Kolaka Timur: Ueesi;
  7. Kabupaten Kolaka Utara: Pakue Utara, Pakue Tengah, Pakue, Ngapa dan sekitarnya.

Editor: Sarini Ido

  • Bagikan