Waspada Kurang Tidur Bagi Wanita, Bisa Memicu Disfungsi Seksual

  • Bagikan
Ilustrasi (Suara.com) 

SULTRAKINI.COM: Tidur merupakan suatu aktivitas yang memberikan pengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh. Apakah kurang tidur berpengaruh pada disfungsi seksual seseorang?.

Aktivitas tidur berpengaruh terhadap produktivitas, kestabilan emosi, kesehatan otak, menjaga kesehatan jantung, fungsi imun tubuh, kreativitas, vitalitas, hingga menjaga berat badan stabil.

Sebuah penelitian yang terbit di Menopause: The Journal of The North American Menopause Society pada Rabu (21/4/2021) menunjukkan, wanita kurang tidur hampir dua kali lebih mungkin kekurangan minat atau kesenangan seksual dibanding wanita yang tidur cukup.

Penelitian ini juga menemukan kualitas tidur yang baik dikaitkan dengan lebih banyak aktivitas seksual dalam sebuah hubungan. Perempuan yang kurang tidur kurang dari lima jam dalam semalam lebih mungkin melaporkan masalah seksual.

Rupanya tidak hanya perempuan yang rentan disfungsi seksual akibat kurang tidur. Pria juga memiliki risiko serupa.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan, berikut ini pentingnya tidur cukup bagi perempuan.

1. Otak bekerja lebih keras

Para ilmuwan menemukan bahwa perempuan membutuhkan sekitar 20 menit lebih banyak tidur dibandingkan pria. Penyebabnya otak perempuan bekerja lebih keras di siang hari. Penelitian dilakukan pada sekelompok sampel 210 pria dan wanita setengah baya.

2. Memulihkan Otak

Salah satu fungsi utama tidur adalah membiarkan otak pulih dan memperbaiki dirinya sendiri, demikian papar penulis studi Jim Horne, seorang pakar yang sebelumnya Direktur Pusat Penelitian Tidur di Universitas Loughborough. Saat tidur nyenyak, korteks bagian otak bertanggung jawab atas memori pikiran, bahasa, dan sebagainya.

3. Semakin keras kerja otak, tubuh butuh tidur lebih

Prof. Horn mengatakan, kebutuhan tidur itu disebabkan kompleksitas dan intensitas aktivitas otak di siang hari. Semakin banyak otak Anda digunakan di siang hari, semakin banyak pula harus dipulihkan melalui tidur.

Sekitar 20 menit lebih lama, bisa kurang, bisa lebih wanita cenderung multitugas dimana melakukan lebih dari satu pekerjaan sekaligus dengan fleksibel, karena itu wanita menggunakan lebih banyak otak dari pada pria. Sehingga kebutuhan tidur mereka lebih besar. Rata-rata 20 menit lebih, tapi beberapa perempuan mungkin memerlukan sedikit waktu lebih banyak.

4. Efek Psikologis

Kualitas tidur buruk yang dialami di antara perempuan berkaitan dengan sejumlah efek samping. Meningkatnya tingkat tekanan psikologis dan perasaan permusuhan, depresi, dan kemarahan yang lebih besar semuanya ditemukan kebanyakan pada perempuan yang tidurnya kurang nyenyak.

Laporan: Nur Fadhilah
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan