SULTRAKINI.COM: KUNINGAN –Wayang Ajen Pesona Indonesia kembali tampil. Kali ini dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-518 Kab Kuningan di Lapangan Desa Cageur Kecamatan Darma Kuningan, Sabtu (3/9) malam. Antusiasme masyarakat luar biasa. Ribuan pasang mata menyemut sambil duduk lesehan di area yang sudah disiapkan. Banyak pula yang terpaksa berdiri, atau dari kejauhan duduk-duduk di atas sepeda motor sambil mengikuti alur cerita sang Dalang Ki Wawan Ajen.
Pamor dalang yang sering mementaskan Kementerian Pariwisata yang dipimpin Arief Yahya ini cukup populer. Dia sudah berkeliling ke puluhan negara untuk memperkenalkan wayang golek khas Jawa Barat itu. Dia kombinasikan dengan teknologi multimedia, tata cahaya, tata suara dan tata panggung yang mengesankan. “Dia sosialisasikan Pesona Indonesia, potensi dan kekayaan alam maupun seni budaya,” ujar Sesmenpar, Ukus Kuswara, Minggu (4/9).
Lakon Kesatria Darma Sakti yang dimainkan sarat dengan pesan potensi dan kekayaan alam maupun seni budaya. Kesatria pembela kebenaran, kesatria penerus generasi kreatif, kesatria yang cinta damai hingga kesatria yang melakukan kebajikan, ikut disajikan ke penonton.
Pesan darma sakti, kekuatan seorang insan manusia yang punya karakter baik yang mengabdikan darmanya tanpa pamrih untuk keagungan agama, kejayaan negara, dan keutamaan NKRI serta menuju pradaban dunia, juga ikut ditebarkan,
Hasilnya? Ternyata lebih mengena ke masyarakat. Dengan bahasa yang lebih gaul dan tidak kaku, masyarakat jadi lebih terhibur. Mindsset tradisi budaya yang identik dengan frame pikiran yang kuno dan ketinggalan zaman disulap menjadi sumber inspirasi. Alhasil, semua lapisan masyarakat betah menyaksikan wayang Ajen. Dari mulai Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko
Astuti, Bupati Kuningan Acep Purnama, hingga masyarakat Kuningan, tak ada yang tak terhibur.
Semuanya terlihat happy menyaksikan wayang yang tergolong unik itu. “Jangan lupa, Wayang Ajen sudah go international.Wayang Ajen menjadi nomor satu di India tahun 2010. Wayang Ajen juga diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Seni itu kan bagian dari budaya, kebanggaan masyarakat kita, jati diri bangsa. Selain itu bisa juga untuk rekreasi,” ujar Ukus Kuswara.
“Misi kami, adalah meyakinkan Kuningan bahwa sector pariwisata bisa menjadi unggulan dalam membangun daerah yang menuju kesejahteraan masyarakat sebagai cita-cita mulia bangsa dan negara. Pariwisata itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pariwisata dapat menambah lapangan pekerjaan dan tenaga kerja yang dapat meningkatkan PAD dan devisa negara,” tutur Ukus.
Ki Dalang Wawan Ajen juga ikut mengamini. Patron cerita Satria Dharma Sakti di panggung Pesona Indonesia, menurutnya penuh dengan sumber inspirasi. Inti ceritanya sarat dengan pesan moral termasuk membahas pariwisata yang bisa menaikkan kesejahteraan masyarakat. “Semua kami munculkan di Wayang Ajen. Itu sebabnya banyak masyarakat yang suka,” kata Wawan.
Dan tak hanya pentas Wayang Ajen yang sukses menghipnotis ribuan masyarakat Kuningan. Pertunjukan pagelaran seni tari yang menampilkan komposisi Kemprang Kemprung Nyi Mojang juga sangat menghibur. Artis pop Sunda seperti Rita Tila dan pelawak Ade Batak serta Jenong Sasagon, juga sukses membuat ribuan penonton sumringah. (*)
(kemenpar RI)