Wow,, BI Sultra Musnahkan Sekira Rp 125 M Uang Rusak Setiap Bulan

  • Bagikan
Kepala BI Perwakilan Sultra, Minot Purwahono mendatangi pedagang pasar basah Mall Mandonga untuk proses penukaran uang secara langsung, Sabtu (14/4/2018) (Foto:Rifin/SULTRAKINI.COM)
Kepala BI Perwakilan Sultra, Minot Purwahono mendatangi pedagang pasar basah Mall Mandonga untuk proses penukaran uang secara langsung, Sabtu (14/4/2018) (Foto:Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sekira Rp 125 miliar uang rusak atau tidak layak edar dimusnakan Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra). Jumlah ini dari hasil penukaran uang masyarakat di BI dan layanan mobil cas keliling BI.

“Uang yang tidak layak edar kita musnahkan, ini upaya kita menjaga uang yang beredar di masyarakat uang layak edar sesuai dengan level standar BI,” jelas Kepala BI Perwakilan Sultra, Minot Purwahono, Sabtu (14/4/2018).

Layanan penukaran uang rusak, selain dilakukan inten melalui cas mobil keliling yang mangkal di sekitaran Mall Mandonga, pihaknya juga mulai gencar mengajak masyarakat melakukan penukaran uang tersebut melalui ‘Jemput Bola’ atau mendatangi langsung masyarakat, seperti mendatangi para pedagang pasar basah di Mall Mandonga Kendari, Sabtu (14/4/2018). Dikesempatan pertama ini, BI menyiapkan Rp 500 juta untuk ditukarkan di kawasan pasar basah.

“Secara rutin setiap hari Senin ada mobil cas keliling untuk menukarkan uang di Mall Mandonga, tapi banyak penjual yang tidak berkesempatan. Kalau uang pecahan dua ribu akan diganti dua ribu juga, tanpa dikenai potongan apapun termasuk uang robek selama itu masih memenuhi syarat dua pertiga dan masih ada nomor serinya akan kita ganti,” terang Minot Purwahono,” tambah Minot Purwahono.

(Baca: Mau Tukar Uang Kecil? Mobil Kas Keliling BI Bisa Membantu)

Tak lupa, BI memberikan dompet gratis bagi masyarakat yang menukarkan uang rusaknya dengan tujuan uang yang baru ditukarkan bisa tersimpan dengan baik.

“Kegiatan penukaran uang rutin dilaksanakan di Mall Mendonga. Nanti selesai di pasar basah, penukaran uang kami akan pindah tempat di pelelangan ikan,” jelas Minor Purwahono.

Dia turut menghimbau, masyarakat bisa membedakan uang palsu dan uang asli terutama menjelang Pilkada. Meski di momen ini belum ditemukan adanya peredaran uang palsu hingga kini.

“Menjelang pilkada, kondisi masih normal belum ada perubahan yang signifikan terhadap peredaran uang palsu,” tambah Minot Purwahono.

 

Laporan: Rifin

  • Bagikan