Yayasan Dewisnu Lirik Desa Lampanairi Buton jadikan Desa Wisata Nusantara 

  • Bagikan
Ketua Umum Yayasan Dewisnu, (Foto: Ist)
Ketua Umum Yayasan Dewisnu, (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: BUTON SELATAN – Banyaknya objek-objek wisata potensial tersebar di Desa Lampanairi, Kabupaten Buton Selatan menjadi daya tarik tersendiri bagi Yayasan Desa Wisata Nusantara (Dewisnu) untuk mengajukan kerjasama dengan pemerintah daerah menjadikan Desa Lampanairi sebagai Desa Wisata Nusantara.

Untuk merealisasikan hal tersebut, bahkan Ketua Umum Yayasan Dewisnu dijadwalkan datang langsung dari Bali untuk mengunjungi dan sekaligus meninjau kembali Desa Lampanairi sekaligus menandatangani MoU pembentukan desa wisata antara Dewisnu dengan Pemerintah Daerah yang dijadwalkan pada Senin (1 Maret 2021) mendatang.

Ketua Umum Dewisnu, Mangku Kandia melalui Kepala Perwakilan Yayasan Desa Wisata Nusantara Sulawesi Tenggara, Dewi Rahman mengatakan Desa Lampanairi memiliki banyak situs-situs dan cagar budaya yang perlu di register. Sedikitnya terdapat 14 objek wisata di desa itu.

“Objek wisatanya di Desa Lampanairi  ada 14 titik objek dalam satu desa loh. Makanya kenapa Dewisnu meliriik ini untuk menjadi desa wisata hadir dengan konsep wisata budayanya,” terang Dewi pada SiltraKini.com, Sabtu (27/2/2021).

Dewi menilai, objek-objek wisata di Lampanairi sangat bagus dan masih alami, seperti air terjun, sungai, goa kering dan goa laut,.

“Desa Lampanairi punya cerita legenda budaya yang harus diangkat. Wisata alam dan wisata pantainya juga sangat mendukung menjadi paket wisata,” sambungnya.

Hanya saja, Dewi sangat menyayangkan promosi wisata di daerah tersebut masih kurang. Untuk itu, pihaknya berharap dengan dijadikan desa wisata bisa menjadi desa percontohan bagi desa-desa lain agar desanya juga berbuat hal yang sama menuju desa wisata.

Dia menaruh harapan, dengan akan dibentuknya desa wisata ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat desa setempat juga menjadi perputaran roda ekonomi, meningkatkan wisata kuliner, serta meningkatnya kualitas dan kuantitas pelaku UMKM desa.

“Saat ini kita akan melakukan mapping potensi desa guna memperoleh pelaporan hasil kajian- kajian potensi desa wisatanya,” pungkasnya. (C)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan