SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Gerakan Pasar Murah (GPM), yang merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, diserbu warga di Kabupaten Wakatobi. Masyarakat rela berdesak-desakan demi mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau di tengah situasi ekonomi yang menantang.
Program ini digelar serentak di 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara dan resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sultra, Hugua, melalui sambungan virtual pada Rabu (19/3/2025). Gerakan pasar murah berlangsung selama tiga hari, mulai 19 hingga 21 Maret 2025, dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, telur, dan minyak goreng.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Wakatobi, Sulaeman, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau serta mengendalikan inflasi daerah, khususnya menjelang Ramadan.
“Gerakan pasar murah ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas harga serta meringankan beban masyarakat, terutama saat permintaan bahan pokok meningkat di bulan Ramadan,” ujarnya.
Selama tiga hari pelaksanaan, GPM menyediakan 20 ton beras, 100 rak telur untuk hari pertama, dan 850 liter minyak goreng. Harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Beras SPHP ukuran 5 kilogram dijual Rp 60 ribu, sedangkan di pasar mencapai Rp 85 ribu hingga Rp 95 ribu. Telur dijual Rp 58 ribu per rak, lebih murah dibandingkan harga pasar yang berkisar Rp 63 ribu hingga Rp 65 ribu per rak. Sementara itu, minyak goreng Bimoli kemasan 2 liter dijual Rp 47 ribu, sedikit lebih rendah dibandingkan harga pasar yang berkisar antara Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu.
Laporan: Amran Mustar Ode