SULTRAKINI.COM: Jajanan yang aman dan bergizi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembagan anak-anak secara optimal. Namun apakah semua jajanan aman dan bergizi?
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, terdapat tiga jenis bahaya pada pangan, yaitu bahaya biologis, kimia, dan fisik yang dapat mengganggu kesehatan dalam jangka panjang dan dapat menyebabkan penyakit yang mematikan. Tidak jarang, sejumlah penjual jajanan menggunakan bahan berbahaya tersebut.
Untuk mengantasi atau memilih jajanan sehat, bergizi, dan aman, berikut tips dari BPOM.
Pilih jajanan dijual di tempat bersih
Saat berbelanja perhatikan kebersihan tempat membeli jajanan, misalkan bersih dan bebas dari polusi, seperti sampah, asap kendaraan, dan debu, termasuk terhindar dari sinar mata hari langsung serta hujan. Jangan membeli jajanan yang dihinggapi serangga atau terdapat binatang peliharaan di sekitarnya.
Perhatikan kebersihan pedagang
Selain tempat bersih dan higienis, kita perlu memperhatikan pedagangnya. Mulai dari kebersihan berpakaian, tidak sakit maupun memegang rambut atau anggota badan hingga merokok ketika mengolah dagangannya. Serta selalu mencuci tangan setelah memegang uang.
Pilih makanan yang dimasak
Pilih dan beli jajanan yang dimasak dengan baik. Jika jajanan itu berkuah, pilihlah yang dimasak sampai mendidih.
Hindari makanan menggunakan bungkusan kertas atau koran berkas
Jangan membeli jajanan yang dibungkus dengan kertas, koran, atau plastik kresek. Mending memilih jajanan dibungkus menggunakan plastik bening, daun pisang atau kemasan lain yang aman serta terhindar dari kandungan bahan kimia. Selain itu, lebih baik memilih jajanan yang diikat menggunakan karet dari pada staples karena berbahaya jika ikut termakan.
Konsumsi pangan secara benar
Dari sekian banyak jajanan, dianjurkan lebih memilih makanan maupaun minuman sehat dan diolah secara benar. Seperti memilih buah dan sayur sebagai cemilan. Jika mengonsumsinya secara mentah, dianjurkan untuk mencuci buah atau sayur terlebih dahulu. Serta mengkonsumsinya dengan gizi seimbang. (C)
Laporan: Wa Ode Rezki Nurdianti
Editor: Sarini Ido