Cara Dispar Sultra Bangkitkan Pelaku UMKM Terdampak Pandemi di Bombana, Hadirkan Workshop dan Konsultasi Desain Produk

  • Bagikan
Konsultasi kemasan produk peserta bersama pemateri desainer produk industri Achmad Fadillah. (Foto: Dok.Sultrakini.com)

SULTRAKINI.COM: BOMBANA – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bombana terbilang potensial. Khususnya olahan makanan. Apalagi bahan bakunya seperti sektor perkebunan, pertanian dan perikanan cukup melimpah.

Wilayah Bombana dengan luas daratan 284.536 hektare dan perairan laut sekitar 11.837,31 kilometer persegi membuat daerah ini menyimpan komoditas unggulan, berupa kakao, kopi, kelapa, cengkeh, jambu mete, lada, dan pala. Sementara sub sektor pertaniannya memiliki keunggulan pada komoditas jagung dan ubi kayu. Belum lagi keunggulan di sektor pariwisata.

Maka tidak jarang bilang banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memanfaatkan hal itu untuk membuat makanan olahan sebagai oleh-oleh.

Workshop pengembangan desain produk ekonomi kreatif dari Dispar Sultra di Kabupaten Bombana. (Foto: Dok.Sultrakini.com)

Lewat workshop pengembangan desain produk ekonomi kreatif, sekitar 50 orang pelaku usaha menunjukkan potensi itu melalui produk olahan makanan yang dipamerkan. Sebut saja makanan olahan dari pisang yang dijadikan produk dompo dan keripik pisang dengan varian rasa. Kemudian dodol, abon, olahan tepung, gula aren, virgin coconut oil, siomay, terasi, kopi, hingga olahan makanan ikan kering hasil tangkapan nelayan setempat.

Potensi alam yang sangat menjanjikan itu juga disadari dan didukung Pemerintah Kabupaten Bombana. Bahkan, melalui workshop tersebut, pihaknya berharap pelaku ekonomi kreatif hingga ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan momen kegiatan untuk menambah wawasan sepuran pengemasan produk sehingga menambah nilai jual di pasaran.

Workshop ini sangat membantu khususnya para pelaku ekonomi kreatif karena membantu terciptanya kemajuan ekonomi dengan tetap memperhatikan desain produk yang baik,” ucap Bupati Bombana melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Daerah Muhammad Aris, Senin (4 Juli 2022).

Komoditas daerah yang potensial tentu sangat disayangkan jika tidak termanfaatkan dengan baik, khususnya ditangan para pelaku usaha. Di sinilah misi Dinas Pariwisata Provinsi Sultra melalui ekonomi kreatif untuk membangkitkan hal itu.

Sebab, dari sekian visi dan misi yang dibangun, terdapat item membangun ekosistem dan memberdayakan pelaku ekonomi kreatif. Karena dengan akses ini masyarakat secara langsung bisa berkontribusi dalam PDRB Sultra, menciptakan lapangan kerja, menciptakan destinasi baru melalui aktifasi subsektor, hingga pasar produk/jasa secara nasional bahkan internasional.

Kepala Bidang Ekraf Dinas Pariwisata Provinsi Sultra, Syamsinar mengaku Kabupaten Bombana dipilih sebagai lokasi kegiatan karena potensi itu. Di satu sisi, ada keinginan besar agar pelaku usaha di wilayah setempat semakin bangkit dan berkembang setelah terdampak pandemi Covid-19.

“Penggiat ekosistem dan teman-teman pelaku ekonomi kreatif dapat memahami bagaimana cara mendesain produk, utamanya cara kita mengkreasikan suatu produk menjadi lebih cantik, menarik, lebih mungkin unik dan mempunyai kekhasan, sehingga pada akhirnya produk yang kita miliki secara bersama punya peluang value secara ekonomi dan peluang secara pasar yang lebih besar,” jelasnya.

Konsultasi kemasan produk peserta bersama pemateri chef La Ode Saiful Rachman. (Foto: Dok.Sultrakini.com)

Untuk itulah selama workshop pengembangan desain produk ekonomi kreatif pada 4-6 Juli 2022, peserta dari kalangan UMKM dilatih mengembangkan desain produknya melalui para pemateri yang berkompeten, seperti chef&content creator La Ode Saiful Rachman dengan materinya pengembangan desain produk dari segi pelaku kuliner profesional, desainer produk industri Achmad Fadillah dengan materinya desain produk kemasan dan identitas merek, serta penggiat UMKM Bombana Agustamin Saleko dengan materinya ekonomi kreatif dan desain produk.

Kunjungan ke lokasi produksi kolang kaling di Bombana. (Foto: Dok.Sultrakini.com)

Selama workshop peserta tidak sekadar diberikan wawasan secara teori, melainkan membawa serta produknya untuk dipromosikan serta dikonsultasikan dengan pemateri. Peserta bersama Dinas Pariwisata juga mengunjungi tiga lokasi produksi usaha yang merupakan milik beberapa peserta.

Laporan: Sarini Ido
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan
Exit mobile version