Desember 2021: Inflasi Kendari Lebih Tinggi Dibandingkan Baubau

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti. (Foto: Potongan video rilis BPS Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2021 secara umum menunjukkan kenaikkan. Hal ini ditunjukkan naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,62 pada November 2021 menjadi 107,87 pada Desember 2021.

Disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti, gabungan dua kota IHK di Sultra Desember 2021 tercatat mengalami inflasi 0,23 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2021 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020) masing-masing sebesar 2,59 persen.

“Kota Kendari inflasi 0,28 persen lebih tinggi angka inflasinya dibanding Kota Baubau yang hanya 0,08 persen,” ujarnya, Senin (3 Januari 2022).

Sepanjang 2021 dari bulan ke bulan perkembangan IHK di Sultra sebagian besar mengalami inflasi, kecuali pada Januari dan Oktober mengalani deflasi.

“Bulan Oktober itu merupakan deflasi terdalam minus 0,65 persen, sedangkan Januari adalah deflasi terendah minus 0,39. Inflasi tertinggi terjadi di Mei 1,13 persen dan terendah di Februari 0,03 persen,” jelasnya.

Hasil pantauan BPS Sultra, inflasi terjadi pada Desember 2021 karena adanya kenaikkan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok transportasi sebesar 4,64 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,25 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,03 persen.

Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya masing-masing sebesar 0,02 persen.

Kelompok yang mengalami deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,42 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,04 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

Sedangkan kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

Adapun beberapa komoditas mengalami kenaikkan harga pada Desember 2021, antara lain cabai rawit, cabai merah, angkutan udara, pir, minyak goreng, daun singkong, kerang, lada/merica, santan jadi, serta apel.

Sementara komoditas mengalami penurunan harga, antara lain jagung muda/putren, ikan layang, ikan benggol, ikan teri, cakalang diawetkan, ketimun, biaya administrasi trasfer uang, tomat, tarif kendaraan roda empat online, jeruk nipis/limau, serta ikan selar/ikan tude.

Pada Desember 2021, dari sebelas kelompok pengeluaran yang di sampai BPS Sultra terdapat lima kelompok memberikan andil inflasi, yaitu kelompok transportasi 0,66 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, kelompok pelengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budayamasing-masing sebesar 0,001 persen.

Selanjutnya kelompok yang memberikan sumbangan/andil deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,46 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,003 persen, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,002 persen.

Sedangkan tiga kelompok lainnya, yakni kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

“IHK dan inflasi antarkota di Pulau Sulawesi pada Desember 2021 dari kota-kota IHK yang berjumlah 13 kota, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kotamobagu sebesar 1,45 persen dengan IHK 109,51 dan inflasi terendah tercatat di Baubau sebesar 0,08 persen dengan IHK 105,92,” tambah Agnes. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan
Exit mobile version