Ditunjang Pinjaman dari BTPN Syariah, Ibu-ibu Desa Onewila Konsel Sukses Bantu Keuangan Keluarga

  • Bagikan
Pertemuan Ibu-ibu kelompok Sentra Sakura, Desa Onewila, Ranomeeto, Konsel. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI –  Berawal dari modal bantuan pinjaman BTPN Syariah, Ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Sentra Sakura, Desa Onewila, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara sukses mendongkrak keuangan keluarga. Bahkan sampai beli sepeda motor dan dapat hadiah umrah.

Adalah Ibu Siti Mulyati. Memulai pinjaman modal di BTPN Syariah sejak tahun 2015 secara berkelompok untuk usaha mikro kecil jualan sembilan bahan pokok, kini usahanya sudah bisa menjadi penopang keuangan dan kehidupan keluarga. Dimana, sebelumnya hanya mengandalkan penghasilan Suami yang bekerja sebagai honorer di salah satu Instansi vertikal pemerintah.

Siti Mulyani menceritakan awal mula mengenal  pinjaman di BTPN Syariah berawal dari salah satu petugas yang datang mensosialisasikan program bahwa melakukan pinjaman modal usaha bisa tanpa agunan. Cukup rutin dan disiplin mengikuti setiap pertemuan. Hanya saja harus membentuk kelompok yang beranggotakan minimal 8 orang yang punya keinginan sama.

Awalnya ia sempat ragu, mau membentuk dan bergabung menjadi mitra BTPN dengan alasan karena mana ada pinjaman yang tanpa potongan biaya dan agunan. Akan tetapi bermodalkan keyakinan dan kepercayaan akhirnya ia berani mengambil modal usaha awal Rp 3 juta rupiah bersama masing-masing anggota kelompok.

“Dari situ akhirnya kita bentuk kelompok 8 orang. Awalnya bantuan modal kita diberikan hanya Rp 3 juta rupiah tapi alhamdulillah karena diliat usahanya meningkat, sekarang bantuan modalnya sudah Rp 35 juta rupiah,” ungkap Siti, Kamis (25 Mei 2023).

“Sebenarnya sih sempat tidak percaya, tapi karena butuh modal langsung berani mencoba, karena kan segala sesuatunya itu kadang-kadang harus kita coba, tapi pas di coba setelah berjalan-berjalan usahanya ternyata bagus juga, akhirnya alhamdulillah sampai sekarang modalnya sudah makin bertambah,” tuturnya lagi.

Sebelumnya, Siti hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan tiga orang anak, satu masih menempuh pendidikan. Sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anak hanya mengandalkan gaji suami dan itu belum cukup. Keadaan tersebut memacu Siti untuk berusaha mendapatkan penghasilan tambahan. Sehingga akhirnya memutuskan berusaha sembako dan dengan modal bantuan pinjaman itu akhirnya sukses membantu keuangan rumah tangga dan biaya anak sekolah.

“Alhamdulillah, berkat bantuan modal dari BTPN Syariah bisa berusaha, usahanya juga bisa tambah maju, sudah bisa beli satu unit motor motor, dan bisa bantu biaya kebutuhan anak sekolah. Bahkan sudah dapat reword umrah juga pada April kemarin,” bebernya.

Sama dengan kisah Nurhaeni (54 tahun) yang juga merupakan anggota kelompok Sentra Sakura. Wanita yang akrab disapa Ibu Neni bercerita telah mendapatkan pembiayaan dari BTPN Syariah sebesar Rp 3 juta rupiah setelah bergabung dengan Sentra Sakura. Dana yang telah dia dapatkan digunakan untuk mengembangkan usaha makanan di kantin SD 92 Kendari. 

Penghasilan yang didapatkan dari usaha itu bisa digunakan untuk membantu membiayai sekolah anak-anaknya. Sebelum bergabung dengan Sentra, dia biasa membayar biaya kuliah dan sekolah anaknya mengandalkan pinjaman dana dari koperasi simpan pinjam. Namun setelah mendapat modal bantuan dari BTPN Syarih akhirnya usaha kantinnya bisa maju dan berkembang. Dari keuntungan itu bisa membiayai kebutuhan kuliah dan sekolah anaknya tanpa harus meminjam lagi di koperasi.

“Sekarang ada usaha sehari-hari, bisa lepas dari utang koperasi. Sudah cukup bisa membiayai sekolah anak,” katanya saat ditemui pada pertemuan Sentra bersama rombongan Media Kitchen Tour Nasabah Inspiratif dari BTPN Pusat.

Ekarni (36 tahun) juga tergabung dengan Sentra Sakura di Konawe Selatan. Dia bergabung dengan sentra pada 2015 dan mendapatkan pembiayaan Rp 3 juta rupiah. Dana tersebut dipakai untuk usaha makanan pinggir jalan Ayam Geprek dan Sari Laut (usaha Seafood). Berkat pinjaman modal dari BTPN Syariah usahanya kina makin maju dan bisa menambah penghasilan keluarga.

“Saya jualan Ayam Geprek dalam sehari bisa terjual 44 potong ayam, satu porsi harganya Rp10 ribuan,” tutur Ekarni.

Pinjaman Kelompok BTPN Syariah

Sentra Sakura adalah salah satu nama kelompok usaha program BTPN Syariah. Salah satu lembaga keuangan mikro yang menawarkan pinjaman kelompok untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka. Pinjaman kelompok biasanya diberikan kepada kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 8-20 orang yang memiliki usaha atau kegiatan ekonomi yang serupa.

Anggota kelompok biasanya akan melakukan pertemuan Mingguan dalam sebulan atau pertemuan rutin Sentra. Disitu, selain dilakukan transaksi keuangan, anggota kelompok juga akan mendapatkan akses edukasi pengelolaan keuangan, akses ilmu pengetahuan, akses terhadap barang, dan akses terhadap pasar.

“Diharapkan dengan memiliki empat prilaku itu anggota Sentra bisa menambah ilmu pengetahuan usaha atau bisnisnya juga wawasan lain yang bermanfaat untuk kehidupan sosial,” kata Corporate & Marketing Communications BTPN Syariah, Ainul Yaqin, saat Media Kitchen Tour Nasabah Inspiratif pada Kamis (25 Mei 2023) di Kendari.

Pinjaman kelompok Mingguan BTPN Syariah didesain untuk memberikan solusi finansial yang mudah dan terjangkau bagi kelompok usaha kecil dan menengah. Pinjaman ini memiliki beberapa keunggulan, seperti suku bunga yang kompetitif, cicilan yang terjangkau, dan dukungan dari pendamping kelompok.

Proses pengajuan pinjaman kelompok mingguan BTPN Syariah relatif mudah dan cepat. Setelah kelompok usaha kecil dan menengah mengajukan pinjaman, tim pendamping kelompok dari BTPN Syariah akan melakukan verifikasi terhadap kelompok dan anggota-anggotanya. Setelah verifikasi selesai, maka pinjaman akan diberikan dan cicilan akan dilakukan setiap minggu.

Ainul Yaqin juga menjelaskan, BTPN Syariah membuka akses masyarakat inklusi di Sulawesi Tenggara, mewujudkan niat baik lebih cepat sebagai bank umum syariah fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga inklusi sejak tahun 2014.

“Kami terus berikhtiar menjadi organisasi yang terus tumbuh bersama menginspirasi untuk seluruh stakeholder kami, nasabah, keluarganya dan komunitas untuk mewujudkan niat baik lebih cepat. Kami membuka akses kepada masyarakat inklusi yang ada di pelosok negri, salah satunya di Kendari, Sulawesi Tenggara sejak tahun 2014,” ucapnya.

Dikatakannya, hingga kuartal I 2023 kurang lebih pembiayaan yang tersalurkan sebesar 78,7 miliar kepada kurang lebih 27.736 perempuan keluarga prasejahtera produktif di Sulawesi Tenggara yang dilayani dan tumbuh bersama dalam kelompok.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan
Exit mobile version