Guru Honorer di Kendari akan Kantogi Kartu BPJS Ketenagakerjaan

  • Bagikan
Jajaran Kepala sekolah tingkat TK, SD, dan SMP se-Kota Kendari bersama guru honorer saat mengikuti sosialisasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di aula Bertaqwa Kantor Wali Kota Kendari, Rabu (8/8/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Jajaran Kepala sekolah tingkat TK, SD, dan SMP se-Kota Kendari bersama guru honorer saat mengikuti sosialisasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di aula Bertaqwa Kantor Wali Kota Kendari, Rabu (8/8/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga bakal memberikan jaminan sosial kepada guru honorer mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai guru honorer tingkat SMP. Ini telah disepakati dalam rapat kerja sama operasi BPJS Ketenagakerjaan dan Dikmudora Kendari, Rabu (8/8/2018).

Sekertaris Dikmudora, Muhidin, mengatakan ribuan guru honorer tersebut akan didaftarkan jaminan sosialnya yang selama ini dirasakan hanya PNS.

“Ini sangat positif dan bisa membantu tenaga guru honorer. Adapun teknik pembayarannya itu akan dibahas bersama pihak teknis, apakah melalui program-program khusus atau langsung pada individu masing-masing,” kata Muhidin.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan, La Uno, menerangkan pembayaran jaminan sosial merupakan pemberi kerja karena mereka hanya ikut dua program sesuai yang diamanatkan dalam peraturan Perpres Nomor 109, yaitu jaminan kecelakaan kerja dan meninggal dunia.

“Iurannya itu cukup murah hanya 11.795 rupiah dengan dua program. Selama ini juga kita sudah selenggarakan lewat Pemda. Namun setelah kita monitor, selama ini yang dilindungi oleh Pemda hanya OPD yang mendapatkan jaminan, ini yang terlupakan padahal mereka jumlahnya sangat banyak, mulai TK sampai SMP,” ucap La Uno.

Menurutnya, tenaga honorer sangat layak untuk mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan. Selain dari segi penghasilan bisa dikatakan minim juga dari segi pekerjaan, jam kerjanya, serta tanggungjawabnya hampir sama dengan ASN pada umumnya dan jumlahnya sangat banyak.

“Setelah kita survei di lapangan, tenaga honorer di tingkat TK itu ada sekitar 5-7 orang tenaga honorer. Di tingkat SMP, itu bisa mencapai 17 orang dan kerjanya mereka ini hampir sama dengan ASN pada umumnya,” ujarnya.

Meskipun rencana ini sudah diapresiasi pihak Dikmudora kendari, dirinya tetap berharap agar bisa ditindaklanjuti dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman.

“Kita tetap memberikan sosialisasi agar mereka bisa memahami manfaat menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan,” pungkasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan
Exit mobile version