SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melaksanakan pembinaan kepada 35 Komunitas Literasi yang tersebar di 12 kabupaten/kota se- Sulawesi Tenggara, Senin (11 Juli 2022).
Pembinaan Komunitas Literasi bertajuk “Komunitas Literasi Tumbuh, Generasi Tangguh” bertujuan untuk menumbuhkan semangat dan komitmen komunitas-komunitas literasi di Sultra dalam menggalakkan kegiatan literasi.
Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung tiga hari ini dibuka secara langsung oleh Bunda Literasi Sultra, Dr Hj Nur Endang Abbas dan turut dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra, Nur Saleh, dan Kepala Kantor Bahasa Sultra, Dr Uniawati SPd Mhum.
Kepala Kantor Bahasa Sultra, Uniawati, mengatakan pembinaan ini bertujuan untuk pemberdayaan terhadap komunitas literasi yang ada di Sultra. Dikesempatan ini, pihaknya mengundang 35 Komunitas Literasi yang tersebar di 12 kabupaten kota se- Sultra.
“Melakukan gerakan literasi ini tidak cukup hanya dari Kantor Bahasa sendiri, tetapi memang harus ada kolaborasi dari berbagai macam pihak, khususnya komunitas, karena merekalah yang bisa merambah sampai masyarakat terluar atau pulau-pulau. Mereka memang terjun langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat yang menjadi prioritas kegiatan literasi ini, ” terang Uniawati.
Olehnya itu, orang nomor satu dijajaran Kantor Bahasa Sultra ini berharap kehadiran Komunitas Literasi bisa meningkatkan literasi ditengah-tengah masyarakat, tentunya dengan pola-pola manajerial yang baik.
“Bagaimana nantinya mereka diberikan materi terkait manajerial dan pengelolaan komunitas. Kemudian menciptakan targat-targer dalam menyusun program terkait komunitas itu sendiri dan bagaimana membangun jejaring sosial,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Uniawati mengakui, literasi di Sultra sudah cukup baik, mengingat hadirnya komunitas-komunitas yang bisa mengedukasi masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu. Mulai dari membaca, menulis, dan berhitung.
“Literasi cukup besar ya, mengapa saya katakan begitu karena dari 51 komunitas (komunitas literasi di Sultra, red) itu jumlah yang cukup fantastis. Apalagi kita di Sultra kecenderungan kepulauan. Itu nyatanya bisa saling punya kontak (daerah satu dan lainnya, red) dan ini sangat bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Bunda Literasi Sultra, Nur Endang Abbas, mengungkapkan bahwa perlunya kolaborasi semua pihak dalam mencerdaskan anak bangsa terkait dengan literasi dasar.
“Perlu kolaborasi kerjasama karena persoalan ini kan persoalan yang sangat urgen bagi bangsa untuk mencerdaskan anak bangsa terkait dengan literasi dasar dulu, baca, tulis, hitung. Ini tidak bisa dipungkiri. Di desa-desa kita ingin semuanya zero yang seperti itu. Kalau kita kerjasama semua dari semua stakeholder pemerintah kemudian komunitas kemudian PKK. Ditambah lagi intervensi oleh komunitas literasi ini akan lebih strong,” tutup mantan Sekda Sultra ini.
Laporan: Hasrul Tamrin