SULTRAKINI.COM: KENDARI-Seorang karyawan PT Pegasus Group, Dani Wiyanto (35), ditemukan tewas di dalam kamar kantornya yang berlokasi di Jalan Bunga Sedap Malam, Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, pada Kamis malam (15/8/2024) sekitar pukul 21.48 WITA. Penemuan ini menggegerkan warga sekitar dan rekan kerja korban, serta memicu penyelidikan dari pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti kematian.
Dani Wiyanto, yang lahir di Kotabumi pada 9 Juli 1989, merupakan karyawan PT Pegasus Group dan tinggal sementara di kantor perusahaan tersebut. Ia beralamat di Kompleks Ruko Citra Land Blok B 01 No.11, Kelurahan Andounohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.
Penemuan jasad Dani berawal dari kekhawatiran rekannya, Edden Sangiang, yang hendak membangunkannya untuk makan malam. Setelah mengetuk pintu kamar dan tidak mendapat respons, Edden mencoba melihat melalui jendela dan memanggil Dani, namun tetap tidak ada jawaban. Edden yang cemas, kemudian merekam video kondisi Dani dari luar jendela dan mengirimkannya kepada tunangan korban, Rahmi Apriani, yang segera merespons bahwa kondisi Dani mengkhawatirkan. Edden kemudian meminta bantuan ketua RT dan tetangga untuk membuka pintu.
Saksi kedua, Muhamad Zul Iqrar, yang tinggal di sekitar lokasi, membantu Edden mendobrak pintu kamar Dani. Saat pintu berhasil dibuka, mereka menemukan Dani sudah dalam kondisi kaku dan pucat kebiruan, yang mengindikasikan korban telah meninggal beberapa waktu sebelumnya.
Pihak kepolisian segera bertindak setelah mendapatkan laporan. Sekitar pukul 23.15 WITA, tim identifikasi dari Polresta Kendari tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tak lama kemudian, ambulans dari Dokpol Bhayangkara Polda Sultra datang dan membawa jenazah Dani ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra untuk keperluan otopsi.
Kepala Seksi Humas Polresta Kendari, Ipda Haridin, menyatakan bahwa hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. “Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, kami tetap akan menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematian,” ujar Ipda Haridin.
Dani diketahui memiliki riwayat medis berupa operasi batu ginjal pada Januari 2024. Ia juga kerap mengeluhkan pandangan matanya yang kabur dan rutin menggunakan obat tetes mata serta kapsul. Pada siang hari sebelum ditemukan tewas, Dani sempat mengeluhkan demam dan menggigil kepada tunangannya, Rahmi Apriani, yang menjadi saksi dalam kasus ini.
“Kami akan mempertimbangkan semua kemungkinan, termasuk riwayat medis korban, dalam penyelidikan ini,” tambah Ipda Haridin.
Pihak kepolisian kini menunggu hasil otopsi serta terus mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi untuk mengungkap penyebab pasti kematian Dani Wiyanto.
Laporan: Riswan