SULTRAKINI.COM: BOMBANA-Relawan pendukung calon bupati Bombana Ir H Burhanuddin MSi geram terhadap cara-cara kotor yang dilakukan pihak tertentu untuk tujuan pembusukan.
Cara yang dilakukan misalnya dengan mengembangkan isu terkait kasus proyek Jembatan Cirauci di Buton Utara. Juga mendegradasi karya monumental Ir H Burhanuddin terkait listrik 24 jam di Pulau Kabaena.
Tak hanya itu, Burhanuddin juga diisukan tidak punya partai pendukung maju sebagai calon bupati Bombana di Pilkada 2024. Tujuannya mempengaruhi publik untuk tidak membicarakan lagi figur Burhanuddin.
Pembusukan-pembusukan itu banyak disebarluaskan di media sosial dan di kalangan partai pengusung Burhanuddin untuk mempengaruhi dukungannya. Juga disebar di kalangan ASN Bombana.
Karena itu, Rezki Hendra dari BUR Center dengan geram membantah semua black campaign dan negative campaign itu. Menurutnya pembusukan itu adalah bentuk character assasination.
“Geram kita dengan isu-isu yang mereka kembangkan. Padahal semua itu tidak benar,” kata Rezki Hendra di Bombana, Rabu malam (24/7/2024).
Rezki tidak menyebut siapa yang membusukkan calonnya itu, namun menurutnya mereka adalah pihak yang merasa peluangnya di Pilkada Bombana terancam kalah oleh Burhanuddin.
Rezki mengatakan, kasus hukum proyek Jembatan Cirauci Buton Utara yang dikait-kaitkan dengan Ir H Burhanuddin itu sudah clean dan clear. Terdakwanya sudah divonis.
“Pak Bur dalam hal ini hanya saksi. Sudah memberikan kesaksian di pengadilan. Dari kesaksian itu vonis dijatuhkan kepada terdakwa dari pihak kontraktor,” kata Rezki.
Karena itu, kata Rezki Hendra, ketika masih ada yang menuduh Burhanuddin tersangkut pada kasus ini, maka jelas adalah fitnah pembusukan.
Isu lain yang juga terus dikembangkan adalah mendegradasi karya monumental Burhanuddin di Pulau Kabaena. Yaitu listrik 24 jam dan pengaspalan jalan di sana.
Isu yang diumbar adalah listrik 24 jam di sana dirintis H Tafdil saat masih bupati Bombana. Melalui surat lama, mereka mengklaim semua karena H Tafdil.
“Sangat aneh, publik sudah merasakan listrik 24 jam itu karya Pak Burhanuddin tiba-tiba jelang pilkada surat itu keluar untuk mendegradasi karya nyata orang lain,” ujar Rezki.
Soal isu Burhanuddin tidak punya parpol pengusung, mantan Ketua HIPMAMOR ini tertawa sembari mengatakan mungkin yang dikatakannya itu terbalik.
“Sudahlah, kita sudah tau kok permainan isu mereka. Yang pasti, dari seluruh kandidat calon hanya Pak Bur yang jelas dan nyata pintunya. Yang lain masih mengemis ke parpol,” ungkap Rezki.
Mengapa belum deklarasi? Rezki mengaku menunggu lawan dan sambil menunggu tambahan parpol pengusung atau pendukung.
“Kita sudah ada, sudah cukup. Tinggal dilebih-lebihkan. Biar mantap deklarasi bersama pasangannya,” pungkas Rezki Hendra.