Perkenalkan Budaya dan Pariwisata Sultra, Sucianti Apresiasi Film Malulo

  • Bagikan
Suciati Suaib Saenong didampingi beberapa ketua BPC HIPMI Sultra saat usai menggelar nonton bareng film Molulo (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI. COM)

SULTRAKINI. COM : KENDARI – Salah satu bakal calon Ketua Umum Badan Perwakilan Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD-HIPMI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sucianti Suaib Saenong sangat mengapresiasi Film Malulo yang mengangkat budaya lokal daerah.

Film yang menceritakan kisah perjodohan sepasang kekasih tersebut menampilkan Andi Arsyil pemuda asal kota Makasar sebagai pemeran utama. Film yang mengisahkan tentang seorang pemuda asal Makassar yang menolak dijodohkan orang tuanya, sehingga memicu dirinya melarikan diri dari rumah dan mengejar gadis yang baru dilihatnya ketika sholat di Masjid, pengejarannya hingga ke Kota Kendari melewati Kota Palu Sulawesi Tengah. Kemudian akhirnya bisa bertemu dengan gadis yang dilihatnya tersebut dan menjadi jodohnya meski harus berupaya keras untuk belajar Malulo agar bisa mendekati gadis idamannya itu.

Usai menonton film karya salah satu penulis di Sultra itu bersama wartawan lokal Sultra dan beberapa pengurus Badan Perwakilan Cabang  (BPC) HIPMI Sultra, Sucianti mengungkapkan kekagumannya terhadap film yang banyak mengangkat  budaya lokal dan tempat – tempat wisata di Sultra

“Film itu sangat kita apresiasi karena mensuport semua yang ada di Sultra, disitu menceritakan banyak potensi budaya Sultra salah satunya mempromosikan budaya Malulo yang merupakan budaya khas di Sultra. Selain itu juga banyak mengenalkan tempat-tempat wisata seperti Labengki dan Bokori, itu sangat bagus untuk mengenakan Sultra di tingkat nasional maupun internasional, ini budaya yang harus dilestarikan,” ungkap Sucianti Suaib Saenong usai nonton bareng film Malulo, Selasa (7/11/2017).

Disisi lain kata Sucianti, film ini juga membuka objek wisata di Sultra yang tadinya belum dikenal bisa dikenal diluar daerah. Selain itu,  juga ditampilkan makanan khas di Sultra yakni sinonggi (Sagu yang disiram air panas,red)  yang bisa didorong menjadi makanan khas yang menasional.

“Seperti Coto Makassar misalnya itu bisa dimana-mana, kenapa tidak kita buat juga sinonggi ini bisa seperti itu. Kenapa tidak setiap hotel itu disajikan makanan ini,” tambah Sucianti.

Sebagai salah satu balon Ketua HIPMI Sultra, dirinya bertekad dan berencana jika terpilih menjadi Ketua Hipmi maupun tidak kedepannya akan  mendorong hal-hal semacam ini khususnya perfilman lokal yang mencoba mengenalkan potensi – potensi di Sultra.

“Saya ingin semua budaya yang ada diacara itu bisa dilestarikan, semua kegiatan yang berkaitan dengan budaya dan usaha Sultra kita akan suport, kita akan buat ada itu nantinya,” katanya.

Dirinya berharap ada lanjutan film tersebut, meski dinilainya masih banyak aksi-aksi pemeran lokal Sultra dari cara action masih jauh dibanding dengan pemeran pada umumnya. Tapi cukup diapresiasi karena Sultra juga memiliki bakat dalam bidang ekting perfilman.

” Kebetulan saya berteman  dengan pemeran utamanya , Andi Arsyil,  dia menawarkan untuk ikut bergabung dalam Molulo season dua, supaya banyak ide-ide yang bisa kita curahakan. Tapi itu nantilah kita liat,” tutupnya.

Laporan : Hasrul Tamrin

  • Bagikan
Exit mobile version