SULTRAKINI.COM: Provinsi Sulawesi Tenggara kini memiliki deretan kader pemimpin yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia. Kader-kader pemimpin ini lahir dari empat pilar pembentuk provinsi Sultra, yaitu Buton, Muna, Kendari, dan Kolaka. Untuk itu, calon gubernur Sultra pada Pilkada 2024 mendatang dari empat pilar ini harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat Sultra.
Dalam rangkaian acara silaturahmi “Pamitan Tertunda” di Kabupaten Muna yang berlangsung sejak Kamis kemarin, Nur Alam menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk menggunakan suara mereka dengan bijak. “Kita harus memilih orang asli Sultra,” tegas Nur Alam. Dia menekankan pentingnya memilih pemimpin yang benar-benar memahami dan berkomitmen terhadap kemajuan daerah.
Dalam momen yang penuh makna ini, Nur Alam juga mengungkapkan pandangannya tentang perlunya kepemimpinan perempuan untuk membawa Sulawesi Tenggara ke arah yang lebih maju. “Perempuan memiliki potensi dan perspektif yang unik untuk membawa perubahan positif. Sultra membutuhkan kepemimpinan perempuan untuk melangkah lebih maju ke depan,” ungkapnya. Jika kelak Sultra dipimpin oleh gubernur perempuan, maka ini sekaligus akan menjadi sejarah di wilayah Sulawesi sebagai gubernur perempuan pertama.
Pada hari kedua kunjungannya di Muna, setelah bertemu dengan masyarakat Kecamatan Tongkuno dan Kecamatan Kabawo, Nur Alam bersama istrinya Tina Nur Alam menghadiri pesta pernikahan warga. Mereka kemudian bertemu dengan ribuan warga dari empat kecamatan yang berkumpul di Lapangan Wasolangka, Kabupaten Muna untuk menghadiri agenda silaturahmi “Pamitan Tertunda.”
Acara ini tidak hanya menjadi ajang pamitan yang tertunda, tetapi juga menjadi platform penting untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan menegaskan arah masa depan Sulawesi Tenggara. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk perubahan, harapan akan kemajuan Sulawesi Tenggara semakin kuat dan nyata.
Dalam kesempatan tersebut, warga menyampaikan penghormatan mereka kepada Nur Alam sebagai bapak pembangunan Sulawesi Tenggara, yang dianggap telah berhasil melakukan berbagai pembangunan selama menjadi gubernur Sultra. Nur Alam didampingi istrinya, Tina Nur Alam.
Masyarakat yang hadir juga menyoroti pentingnya revitalisasi pembangunan Stadion Wasolangka, mengingat peran vital fasilitas olahraga dalam mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Aspirasi ini mencerminkan keinginan kuat masyarakat untuk melihat perubahan nyata dan berkelanjutan di wilayah mereka. Dalam sambutannya, Nur Alam mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menitipkan amanah kepemimpinan selama ia menjabat. “Saya mohon maaf atas segala kesalahan ketika saya memimpin,” ujarnya dengan tulus. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kohesi sosial di kalangan masyarakat Sulawesi Tenggara, terutama di tengah dinamika politik yang terus berkembang. (frirac)