Rapat Koordinasi BPMP Sultra: Optimalisasi Kualitas Data Pendidikan melalui DAPODIK

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dalam upaya memperkuat kualitas data pendidikan di Sulawesi Tenggara, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara (BPMP Sultra) menggelar Rapat Koordinasi terkait Indeks Kualitas Data Pokok Pendidikan (DAPODIK). Kegiatan ini berlangsung dari 13 hingga 15 Oktober 2024 di Hotel Claro, Kendari. Dengan menghadirkan berbagai pihak, termasuk admin DAPODIK, Kepala Cabang Dinas, serta perwakilan sekolah dengan indeks DAPODIK terbaik maupun yang masih perlu ditingkatkan.

Johanis H. Bawondes, Kepala Bidang Pembinaan SMK dan Pendidikan Khusus-Layanan Khusus (PK-LK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, menegaskan bahwa data DAPODIK menjadi elemen vital dalam dunia pendidikan. Menurutnya, data yang lengkap, mutakhir, dan valid adalah urat nadi dalam perencanaan serta peningkatan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan.

“BPMP tahun ini mendapat kepercayaan untuk memberikan pendampingan kepada satuan pendidikan di Kabupaten/Kota,” ujarnya.

Sementara itu, Yusmin, Kepala Dinas Dikbud Sultra, memberikan pandangannya dalam sebuah wawancara yang diadakan di lokasi terpisah. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan langsung ke sejumlah sekolah pada 30 Agustus lalu untuk memeriksa data DAPODIK. Yusmin mengungkapkan harapannya agar validitas data DAPODIK dapat meningkat hingga mencapai angka 95 persen.

Junaiddin Pagala, S.T., M.T., Kepala BPMP Sultra, menjelaskan bahwa DAPODIK adalah basis data pendidikan dari jenjang PAUD hingga Dikdasmen. Saat ini, indeks DAPODIK Sultra berada pada angka 83 persen, dan ia menargetkan peningkatan menjadi 95 persen. Tantangan yang dihadapi termasuk kurang lengkapnya data terkait infrastruktur sekolah serta komponen pendidikan lainnya, seperti kurikulum yang diterapkan.

“Banyak sekolah belum melengkapi data penting, terutama terkait kurikulum dan sarana prasarana,” tambahnya.

Junaiddin juga menyoroti empat aspek utama yang perlu diperhatikan dalam pelengkapan data, yakni data sekolah, data pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), data peserta didik, serta substansi pendidikan. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan literasi digital dan akses internet di beberapa sekolah.

BPMP Sultra telah mengeluarkan surat imbauan kepada sekolah-sekolah yang belum melengkapi data dan secara aktif melakukan pendampingan untuk meningkatkan kualitas data tersebut. Junaiddin memperingatkan bahwa ketidaklengkapan data dapat berakibat pada pemutusan bantuan dana BOS atau DAK, yang tentunya akan berdampak pada proses pembelajaran di sekolah tersebut.

“Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas data agar proses pembelajaran tidak terganggu,” tutup Junaiddin.

Melalui rapat koordinasi ini, diharapkan kualitas DAPODIK di Sulawesi Tenggara akan semakin baik, sehingga mendukung perbaikan mutu pendidikan di provinsi tersebut.

Laporan: Riswan

Exit mobile version