SULTRAKINI.COM: KENDARI – Jalan MT Haryono Kelurahan Lalolara Kecamatan Kambu Kota Kendari, tepatnya antara kampus baru Universitas Halu Oleo dan Pasar Sentral Wuawua tampak rusak parah. Saat hujan turun, jalan menjadi becek dan berlumpur. Sedangkan ketika panas, debu bertebaran ke mana-mana.
Warga setempat maupun pengendara yang lewat dibuat kesal dengan kondisi yang telah berlangsung beberapa bulan itu. Akibatnya, sejak Kamis (31/05/2018) malam, warga menanamkan tiga pohon pisang di atas jalan yang telah diberi timbunan tanah tersebut. Tak lupa warga menyisipkan tulisan bernada kritik pada pemerintah dan DPRD.
Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain, yang dikonfirmasi Sultrakini.com mengaku sudah menginstruksikan instansi terkait untuk segera melakukan penanganan. Ia sudah meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) berkoordinasi dengan Pemprov Sultra dan Balai Sungai Kementerian PUPR, agar melakukan penanganan sejumlah ruas jalan yang dapat mengganggu aktifitas warga.
“Kami sudah mendengar sejumlah masukan dari masyarakat dan kami sudah pernah melalui ruas jalan tersebut, hanya saja kita tidak bisa langsung melakukan penanganan secara langsung tapi harus berkoordinasi dengan instansi pelaksana,” jelas Sulkarnain, Minggu (3/6/2018).
Tidak hanya di ruas Kampus UHO-Pasar Baru, sejumlah titik dalam kota juga menjadi perhatian pemerintah. Diantaranya depan SMAN 5 Kendari, termasuk ruas dekat Bundaran Adi Bahasa.
“Saya sudah menginstruksikan Kadis PU untuk berkoordinasi dgn Pemprov dan Balai Sungai, karena bukan hanya ruas jalan tersebut yang butuh penanganan, tapi ada beberapa tempat yang mestinya juga dibenahi agar aktivitas warga tidak terganggu,” terang mantan anggota DPRD Kota Kendari ini.
Lanjutnya, Kadis PU sudah bersurat ke dua instansi itu, dan kalau sepekan tidak ditangani, PU akan mulai melakukan penanganan sendiri dengan menimbun. Hanya saja kendalanya saat ini musim hujan jadi perlu waktu.
Sebagai bagian dari masyarakat, Sulkarnain mengaku ikut merasakan keluhan warganya. Politisi PKS itu juga menjelaskan, ruas Jalan MT Haryono yang sedang mengalami kerusakan itu memang sepaket dengan pengerjaan Jembatan Wuawua, yang dianggarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
“Ini pekerjaan punya Balai Sungai Kementerian PUPR. Pemkot sudah bersurat ke Balai untuk ditangani,” tambahnya.
Pelaksana proyek juga sudah memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar, bahwa jembatan dan jalanan tersebut sepaket dan tidak bisa dikerjakan buru-buru. Target waktu pengerjaannya juga sudah jelas. Dia yakin proyek itu akan selesai sesuai tenggat yang ditentukan.
Editor: Gugus Suryaman