Jokowi, Elon Musk dan Masa Depan Konawe dari Pedalaman Routa

  • Bagikan
Dari kiri ke kanan: Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Presiden RI Jokowi, dan Elon Musk. Foto: IST
Dari kiri ke kanan: Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Presiden RI Jokowi, dan Elon Musk. Foto: IST

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Presiden RI Jokowi bertemu dengan Elon Musk melakukan pertemuan bisnis pada Minggu, 15 Mei 2022 lalu. Pertemuan dua orang berpengaruh di dua negara berbeda tersebut berlangsung di kantor Space X di Texas, Amerika Serikat.

Pertemuan Jokowi dengan bos mobil listrik merk Tesla itu adalah tindak lanjut atas komunikasi yang sebelumnya dibangun Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Jokowi berencana menjajaki potensi kerja sama di bidang kendaraan listrik, khususnya dalam pembuatan Baterai Lithium.

Menurut Presiden Indonesia dua periode itu, Tesla berminat dengan investasi pada ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia. Alasannya, Indonesia memiliki stok dan juga pabrik bahan baku Lithium yang merupakan komponen dasar pembuatan baterai kendaraan listrik.

Menteri Luhut, menyebut bahwa Indonesia punya pabrik bahan baku baterai Lithium di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah (Sulteng). Selain pabrik di Sulteng, Luhut juga kerap menyebut nama PT VDNI Park yang berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara punya potensi yang sama.

Klaim itu pun juga ditegaskan oleh Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK). Ia mengatakan, Konawe saat ini punya mega industri pengolahan Nnickel, PT VDNI Park, pabrik yang ia sebut memproduksi bahan baku baterai Lithium.

Selain VDNI Park, KSK sapaan akrab Bupati Konawe itu juga mengungkapkan kalau di Konawe bakal ada pabrik yang khusus memproduksi Baterai Lithium. Pembangunan mega industri itu bakal dilakukan di Routa, sebuah kecamatan yang berada di daerah terluar Konawe.

“Tahun ini kita sudah ground breaking pembangunan pabrik Lithium di Routa,” ujar KSK kepada awak media, belum lama ini.

Menurut politisi PAN tersebut, investasi mega proyek pembangunan pabrik Baterai Lithium di Routa mencapai Rp56 triliun. Nilai tersebut kata dia masih bisa terus bertambah.

Hal senada juga dikatakan Sekda Konawe, Ferdinand Sapan usai kunjungannya ke Routa Juni 2022 lalu. Ia mengungkapkan, pabrik akan sepenuhnya beroperasi mulai 2024 mendatang. Total tenaga kerja yang bakal diserap mencapai 16 ribu karyawan. Hal itu belum termasuk karyawan dari kontraktor join dengan perusahaan tersebut.

“Saat ini saja sudah ada dua ribu karyawan yang kerja di sana. Lebih dari lima puluh persen orang lokal Konawe,” terangnya.

Ferdinand mengungkapkan, saat ini pihak perusahaan tengah melalukan perizinan di pusat untuk mendirikan pembangkit listrik tenaga surya. Bocorannya, perusahaan membutuhkan 500 hektar untuk mendirikan panel-panel surya raksasa untuk mengoperasikan pabrik.

“Kita bisa bayangkan bagaimana besarnya instalasi listrik seluas lima ratus hektar itu. Makanya sebagai pemerintah daerah kita memberi ruang seluas-luasnya untuk investasi, selagi itu dikerjakan dengan aturan yang ada,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kecamatan Routa merupakan daerah paling terluar dari Konawe yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah (Sulteng). Jika hendak ke Routa, tidak ada jalan yang langsung terhubung dari Konawe. Anda, harus menempuh rute melalui Kabupaten Konawe Utara atau dari Kolaka Utara dengan waktu tempuh sehari perjalanan. Namun siapa sangka, daerah paling terluar dan terpencil di Konawe ini justru bakal menjadi masa depan Konawe dan juga Indonesia. (B)

Laporan: Mas Jaya
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan
Exit mobile version