SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kawasan hijau Kebun Raya Kendari bukan sesuatu yang baru di tengah masyarakat. Terlebih, kawasan wisata ini baru saja di-launching kemarin (22 Oktober 2019). Di balik asrinya Kebun Raya, ternyata menyimpan cerita sewaktu belum dikelola seperti sekarang ini.
Kebun Raya Kendari berada di kawasan Hutan Nanga-nanga, Kelurahan Anduonuhu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Berada di lahan seluas sekitar 96 hektare, ternyata objek wisata ini menjadi saksi cerita adanya tambang sirtu, tambang batu lapis, dan pembalakan liar di tengah kawasan hutan produksi dan hutan lindung.
“Menurut cerita masyarakat, dulunya masyarakat di daerah ini siang malam melakukan penambangan liar (tambang sirtu), penambangan batu lapis dan pembalakan kayu ilegal yang sangat merusak lingkungan,” ucap Kepala UPT Kebun Raya Kendari Abdul Gafar, Selasa (22/10/2019).
Gafur menambahkan, aktivitas perusakan lingkungan tersebut berangsur-angsur tidak terjadi lagi setelah adanya penggagasan Kebun Raya Kendari.
Sejak 2009 aktivitas yang mengancam lingkungan mulai terkontrol. Dalam proses pembangunanya yang panjang itu, Kebun Raya Kendari terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu pembangunan tahun 2016, tahun 2017, dan tahun 2020.
Di 2020, dikabarkan Kebun Raya Kendari mendapat bantuan dari Kementerian PUPR senilai Rp 18 miliar untuk pembangunan gedung edukasi, konservasi, dan jalan primer.
Sebab itulah, kawasan tersebut bisa dijadikan lokasi penelitian mendatang.
Kebun Raya Kendari merupakan kebun raya ke-13 yang dimiliki Pemerintah Daerah. Kebun raya harus memenuhi 5 fungsi, yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, jasa lingkungan, dan wisata (dalam hal ini ekowisata).
Keunikan dan ciri khas Kebun Raya Kendari adalah konservasi tumbuhan ultra basa dengan ikon Kebun Raya anggrek Dendrobium Utile.
“Ikon Kebun Raya Kendari merupakan bunga anggrek serat (Dendrobium Utile) yang merupakan tumbuhan endemik Sulawesi Tenggra,” jelas Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonwati, Selasa(22/10/2019).
Enny Sudarmonwati menambahkan, Kebun Raya sendiri menjadi penyelamatan tumbuhan endemik yang hampir punah. Tumbuhan tersebut diambil dan dikembangbiakan di konservasi Kebun Raya Kendari, kemudian dikembalikan ke habitat aslinya. (Adv)
Laporan: Ade Putri
Editor: Sarini Ido