SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara menggandeng Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari mengadakan rapat koordinasi edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah (CBP) dan Pengenalan QRIS.
Rapat dilakukan sebagai upaya pencapaian target transaksi nontunai di Sultra melalui pendekatan komunitas sekolah tingkat dasar dan menengah se-Kota Kendari untuk meningkatkan transaksi digital.
Kepala KPwBI Sultra, Doni Septadijaya, mengatakan kegiatan diikuti kepala sekolah dan pengawas SD dan SMP se-Kota Kendari baik negeri maupun swasta dengan tujuan membangun ekosistem bukan hanya dari sistem Pemda digital saja melainkan membangun dari sisi komunitasnya.
“Di sekolah ada kantin juga koperasi yang kita dorong transaksinya dengan nontunai, di bidang swasta tentunya di sisi bendaharanya akan dilatih,” ujarnya, Sabtu (30 Juli 2022).
Pada 2022, BI Sultra menargetkan 100 ribu pengguna QRIS di daerah namun hingga saat ini baru sekitar 40 ribu penggunanya. Ke depannya akan membangun Training Of Trainer (TOT) tiap daerah dengan edukasi step by step.
Menurut Doni, cara paling efektif edukasi QRIS adalah langsung ke para pelaku usaha dengan mengadakan pendampingan saat transaksi. Namun diperlukan kerja sama BI dan Pemda setempat dan perbankan serta komunitas.
“Seperti surat imbauan untuk mendorong para pelaku usaha ke kegiatan nontunai. Di rata-ratakan persatukali pemusnahan uang rupiah di Sultra sebanyak Rp 7 miliar dan dalam seminggu ada satu sampai dua kali pemusnahan,” sambungnya.
Di kesempatan sama, Kepala Dikmudora Kota Kendari, Sudirham mengajak satuan pendidikan tingkat SD dan SMP untuk menumbuh kembangkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap rupiah di kalangan sekolah.
“Mereka ini yang akan meneruskan, menumbuh kembangkan bagaiaman anak-anak usia dini bisa cinta dan bangga terhadap rupiah,” ucap Sudirham. (C)
Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido