SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah dengan stok nikel melimpah, sehingga kekayaan alam tersebut diharapakan mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan pembangunan, serta pendapatan daerah.
Potensi kekayaan alam nikel yang ada di Kabupaten Konut seluas 82.626,03 hektare. Cadangan deposit nikel hipotetik berdasarkan satuan genetika wilayah (SGW) sebesar 46.007.440.652 metrik ton yang berlokasi di Kecamatan Wiwirano, Langkikima, Lasolo Kepulauan, Molawe, dan Motui.
Untuk mencapai hal itu, Pemerintah Daerah Konut menargetkan menjadi wilayah proyek strategis nasional (PSN) daerah pengembangan kawasan industri pertambangan.
Langkah awal yang dilakukan oleh Bupati Konut, Ruksamin adalah memfasilitasi pertemuan para pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) terkait rencana pembangunan kawasan industri dan pembangunan smelter di “Bumi Oheo” tersebut.
Ruksamin mengaku, target PSN di Konut itu mendapat dukungan dari rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 dan ditandatangani oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Sejalan dengan itu, target PSN juga sesuai dengan RPJMD dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Konut juga RPJMD Provinsi.
“Pemda Konut melalui RPJMDnya, melalui RTRWnya mendukung sehingga itu jelas dan harus kita tindaklanjuti sehingga pertemuan hari ini kita ada usulan perusahaan yang akan membuka kawasan industri yang mana di dalam usulan itu ada berkaitan dengan IUP mereka. Jika terpenuhi kita akan pertemukan dengan investor,” ucapnya, Rabu (10/03/2021).
Kata Ruksamin, Pemda Konut sangat mendukung rencana usulan sebagai wilayah proyek strategis nasional daerah pengembangan kawasan industri pertambangan. Terlebih 47 persen nikel ada di Konut.
“Sebanyak 46 miliar metrik ton atau 47 persen nikel ada di Konawe Utara, masa kita ada nikel baru tidak ada smelter. RTRW kita mendukung, yang kedua RTRW provinsi dan RPJMN yang baru ditandatangani Bapak Presiden di lampiran I bab III di situ dalam peta dinyatakan dua kawasan industri yang akan dibangun di Konawe Utara, makanya ini kita jemput bola,” jelasanya.
Rencana tersebut juga didukung oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi yang lebih dulu mengusulkan dan Pemda Konut menindaklanjutinya dengan mengusulkan dua perusahaan mengambil peran penting dalam pencapaian target PSN.
“Alhamndulillah ternyata usulan dua perusahaan nasional itu diusulkan juga oleh pak Gubernur Sultra lebih dulu, makanya kita jemput bola,” tambahnya.
Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama agar target PSN berjalan lancar.
“Kalau ini berhasil, lapangan kerja dan angka pengangguran di Konut bahkan di Sultra akan semakin menurun,” ujarnya. (B)
Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido