PT Vale Buka Pabrik Nikel di Pomalaa, BLK Diminta Latih Tenaga Kerja

  • Bagikan
Kepala BLK Kolaka, I Nyoman Warta ketika menerima kunjungan manajemen PT. Huayue Nickel Cobalt di BLK Kolaka, Senin (5 Desember 2022). Foto: Andi Lanto/Sultrakini.com
Kepala BLK Kolaka, I Nyoman Warta ketika menerima kunjungan manajemen PT. Huayue Nickel Cobalt di BLK Kolaka, Senin (5 Desember 2022). Foto: Andi Lanto/Sultrakini.com

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – PT Vale Tbk yang akan membuka pabrik nikel di Blok Pomalaa berkomitmen memprioritaskan tenaga kerja lokal, khususnya warga Kecamatan Baula dan Pomalaa, Kabupaten Kolaka.

Hal itu terungkap ketika pihak manajemen PT. Huayue Nickel Cobalt selaku mitra PT Vale melakukan kunjungan ke Balai Latihan Kerja (BLK) Kolaka yang akan mempersiapkan tenaga kerja kompeten untuk perusahaan PT.Vale, Senin (5 Desember 2022).

“Nantinya prioritas tenaga kerja lokal dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Baula dan Kecamatan Pomalaa yang masuk ring satu,” ujar Kepala BLK Kolaka, I Nyoman Warta.

Dia mengungkapkan, pihak BLK Kolaka dimintakan untuk melatih dua orang dari setiap desa di wilayah dua kecamatan tersebut.

Ada pun keterampilan tenaga kerja yang disiapkan meliputi surveyor, las, analis kimia, dan keterampilan lain yang berhubungan dengan pertambangan.

Dijelaskan, sebagai tindak lanjut untuk kebutuhan tenaga industi itu,  PT. Vale Tbk  sudah berkomunikasi dengan pihak BLK sehingga pada tahap awal akan diadakan dua program pelatihan bagi 44 orang yakni, pelatihan listrik industri dan las SMAW 3G.

Semua biayanya pelatihan ditanggung oleh PT Vale. Pihak BLK Kolaka hanya menyiapkan tempat dan instruktur.

Untuk memenuhi standar pelatihan, BLK Kolaka menunjuk instruktur yang sudah kompeten dengan keahliannya serta ada beberapa workshop yang perlu pembenahan dan tambahan peralatan pelatihan.

Sebelumnya, Minggu (27 November 2022) PT Vale Tbk telah meresmikan pembukaan pabrik nikel di Blok Pomalaa yang bermitra dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) dan PT Kolaka Nikel Indonesia (KNI).

CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menjelaskan pengembangang proyek tersebut dapat memproduksi 120 ribu ton nikel per tahun.

“Kehadiran blok Pomalaa ini tentunya bentuk komitmen PT. Vale  untuk berkontribusi akan masa depan ekosistem elektrifikasi di Indonesia,” kata Febriany.

Proyek ini masuk dalam proyek strategis nasional nilai investasinya hingga 67,5 triliun rupiah dan merupakan pabrik HPAL terbesar di Indonesia.

”Proyek kami tidak hanya  investasi saja, kami pastikan seluruh kegiatan operasi dibawa PT Vale yang ada berupa investasi yang akan bertanggung jawab dan patuh pada prinsip,” katanya.

Selain itu, komitmen PT. Vale juga untuk terus menjadi mitra buat masyarakat lokal agar ada keseimbangan kesejahteraan ekonomi. Pembukaan proyek kali ini dapat menyerap tenaga kerja sampai 12 ribu orang untuk pabrik dan tambang.

Laporan: Andi Lanto

  • Bagikan
Exit mobile version