SULTRAKINI.COM: KENDARI – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) RI, Ridwan Bae, memantau secara langsung pembangunan rumah susun (rusun) yang akan diperuntukan bagi mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra).
Ridwan mengungkapkan, pembangunan rumah susun yang diprogram oleh Rektor Unsultra merupakan salah satu program untuk mendekatkan mahasiswa dengan kampus dalam melakukan proses pembelajaran.
“Rektor Unsultra saat ini merupakan salah saorang rektor yang memiliki visioner yang sangat jelas, tajam dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Sultra melalui peningkatan kemahasiswaan,” kata Ridwan saat ditemui di Unsultra, Selasa (30/70/2019).
Sebagai perwakikan Sultra di parlemen, Ridwan akan mendukung setiap program Unsultra. Selaku alumnus Unsultra, Ridwan juga mengajak seluruh unsur pemerintahan untuk memberikan perhatian terhadap pembangunan peningkatan kampus Unsultra.
“Unsultra masih kekurangan gedung laboratorium, auditorium dan ruang belajar, untuk itu kita akan melibatkan semua unsur dari berbagai tingkatan pusat bicara dalam hal ini anggarannya. DPRD Sultra harus bicara dan saya harap Gubernur Sultra selaku pembina Unsultra, Ali Mazi bisa memberikan perhatian pada Unsultra,” ujar Ridwan Bae.
Dalam kunjungannya tersebut, Ridwan memastikan bahwa pembangunan gedung rusun berjalan dengan maksimal.
“Semoga bisa selesai tepat waktu sesuai jadwal,” harapnya.
Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun, mengatakan Unsultra terus berinovasi dan mahasiswa Unsultra banyak menghasilakn karya inovasi, sehingga pihaknya membtuhkan bebarapa fasilitas yang memadai seperti auditorium dan laboratoium untuk mendukung semua kegiatan dan inovasi mahasiswa.
“Kami butuh infrastruktur seperti laboratorium untuk melahirkan banyak inovasi lagi dalam mendukung percepatan pembangunan daerah Sultra,” tuturnya.
Andi Bahrun melanjutkan, perencaan pengelolaan rumah susun tiga lantai tersebut akan dikelolah betul-betul dengan spesifikasi. Di rumah susun yang diperuntukan bagi mahasiswa ini, akan dikelolah dengan pembinaan yang maksimal dalam berbagai aspek.
“Targetnya selesai akhir tahun ini, anggarannya Rp 18 miliar lebih. Saya ingin kelolah berbasis secara religius, berwawasan global, kewirausahaan, termasuk pendidikan bahasa asing,” jelasnya.
Andi Bahrun berharap, dengan adanya rumah susun tersebut dapat melahirkan prestasi mahasiswa yang lebih banyak lagi.
Laporan: La Niati
Editor: Habiruddin Daeng