Tujuh Kecamatan di Konsel Dikepung Banjir, Ribuan Warga Diungsikan

  • Bagikan
Situasi salah satu lokasi banjir di Konsel, (Foto : BPBD Konsel/SULTRAKINI.COM)
Situasi salah satu lokasi banjir di Konsel, (Foto : BPBD Konsel/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ribuan korban banjir pada tujuh kecamatan di kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga hari ini masih bertahan di lokasi pengungsian, Kamis (28/6/2018).

Pasalnya, rumah warga yang tersebar dibeberapa kecamatan tersebut, masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai tujuh meter.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Konsel, tercatat 1,370 kepala keluarga (KK), pada tujuh kecamatan di Konsel, kehilangan tempat tinggal akibat banjir.Tujuh kecamatan tersebut diantarnya, Konda, Moramo, Moramo Utara, Kolono, Kolono Timur dan Baito.

Tidak hanya itu, selain menenggelamkan rumah warga, ratusan hektar area (HA), sawah juga ikut tenggelam yang mengakibatkan petani gagal panen.

“Ribuan warga ini kita ungsikan di gedung sekolah karena kebetulan para siswa sedang libur. Awalnya mereka mengungsi di tenda darurat yang kami siapkan. Tetapi tenda kami juga ikut terendam banjir, sehingga kita arahkan warga ke gedung sekolah tersebut,” ujar Kepala BPBD Konsel, Adywarsyah Toar, kepada SULTRAKINI.COM, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selularnya, Kamis (28/6/2018).

Adywarsyah menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan korban banjir di pengungsian, pihaknya bersama Pemda Konsel telah menyalurkan bantuan, berupa kebutuhan pangan dan pakaian.

Situasi pengungsian korban banjir Konsel. (Foto : BPBD Konsel/SULTRAKINI.COM)

“Bantuan lainnya, berupa dana siap pakai yang diberikan oleh Bupati Konsel. Selain Pemda Konsel, penyaluran bantuan juga datang dari TNI dan Polri. Sehingga kebutuhan para pengungsi dipastikan terpenuhi,” terangnya.

Hingga hari ke tiga, tim BPBD Konsel dan beberapa tim evakuasi lainnya masih bersiaga di lokasi banjir. Hal tersebut dilakukan untuk memantau situasi banjir dan membantu para korban.

“Kalau untuk akses jalan utama sudah bisa dilalui kendaraan. Hanya saja di pemukiman warga masih terendam banjir. Sehingga tim masih disiagakan untuk mengantisipasi potensi yang kemungkinan terjadi,” jelas Adywarsyah.

Laporan : Wayan Sukanta
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan
Exit mobile version