Wujudkan Hub Maritim, Pj Wali Kota Baubau akan Tuntaskan Persoalan Pelabuhan Laut, Udara, dan Konektivitas

  • Bagikan
Pj Wali Kota Baubau, Dr. Muh Rasman Manafi, SP, M.Si, foto bersama tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) di Rujab Wali Kota Baubau pada Senin malam (27/5/2024).

SULTRAKINI.COM: Pj Wali Kota Baubau, Dr. Muh Rasman Manafi, SP, M.Si, mengumumkan komitmen Pemerintah Kota Baubau untuk menjadikan daerah tersebut sebagai hub maritim utama di Timur Indonesia. Dalam kunjungan tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) di Rujab Wali Kota Baubau pada Senin malam (27/5/2024), Rasman menjelaskan bahwa ada tiga syarat utama untuk mencapai tujuan tersebut: peningkatan kualitas pelabuhan, pengembangan transportasi udara, dan perbaikan konektivitas digital.

Rasman menyebutkan bahwa langkah pertama adalah memperbaiki pelabuhan Baubau agar dapat menjadi pintu masuk utama ke Indonesia Timur melalui laut. Pemerintah kota bekerja sama dengan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Baubau untuk mewujudkan hal ini.

Langkah kedua adalah pengembangan transportasi udara. “Bandara Baubau harus dapat menghubungkan Sulawesi Tenggara dengan wilayah kepulauan lainnya hingga Ambon dan Surabaya,” jelasnya.

Langkah ketiga, yang tidak kalah penting, adalah peningkatan konektivitas digital. Rasman menekankan pentingnya Baubau sebagai hub konektivitas digital untuk kawasan Timur Indonesia. “Kabel optik dari Makassar ke Ambon tidak akan kuat karena jaraknya terlalu jauh, tetapi jika melalui Baubau, koneksi dapat diandalkan ke berbagai tujuan seperti Wakatobi, Kendari, dan Selayar,” ujarnya.

Sejak berdirinya pada tahun 2001, Kota Baubau telah menjadi pusat penting di Sulawesi Kepulauan. Kota ini juga diusulkan sebagai pusat pemerintahan baru dalam rencana pemekaran Sulawesi Tenggara oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Wilayah sekitar Baubau, seperti Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Bombana, dan Wakatobi, dikenal dengan produksi hasil laut yang melimpah, menjadikan Baubau sebagai pusat ekonomi regional.

Ikhsan Triayanto dari PT. Jejaring Mitra Persada, bagian dari Triasmitra Grup, mengakui bahwa Baubau merupakan bagian penting dari jalur Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) di Indonesia Tengah. “Kami fokus pada pembangunan kabel bawah laut (fiber optik) untuk memaksimalkan utilitas Palapa Ring Tengah dan Timur, serta mendukung komunikasi di Ibu Kota Negara (IKN) baru,” ungkapnya. Triayanto menambahkan bahwa proyek berikutnya akan melibatkan pemasangan kabel dari Makassar ke IKN setelah survei di Wakatobi.

Selain tim dari Kemenko Marvest, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), PT Jaladara, Triasmitra, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Direktorat Navigasi (Ditnav), Ditnav Kendari, KSOP Baubau, dan PUPR Kendari.

Laporan: Frirac

  • Bagikan
Exit mobile version