SULTRAKINI.COM:Stres berbeda-beda bagi setiap orang, hal yang bisa membuat Anda stres bisa saja dianggap hal biasa oleh teman atau kerabat. Stres juga tidak selalu berarti buruk, karena terkadang, stres justru menjadi pengingat dan pemicu untuk kembali fokus dalam menyelesaikan masalah. Yuk, cari tahu obat stres manakah yang cocok bagi Anda di sini.
Tidak semua stres itu buruk. Sebelum mengetahui obat stres yang sesuai, ada baiknya Anda kenali terlebih dahulu jenis stres yang sedang dialami. Stres yang Anda rasakan ketika ditugaskan untuk menangani sebuah proyek dari kantor bisa tergolong ke dalam stres yang baik dan biasanya bersifat sementara. Rasa gugup, mual atau tangan berkeringat yang terjadi merupakan cara tubuh membantu Anda melalui situasi yang dianggap sulit tersebut. Faktor pemicu ini termasuk faktor eksternal stres yang umumnya ditemui sehari-hari.
Sementara, stres yang tergolong buruk adalah stres jangka panjang yang bisa berujung pada depresi atau gangguan kesehatan mental dan fisik lain, seperti gangguan tidur, gangguan pencernaan, serta turun atau naiknya berat badan. Pemicu stres jangka panjang disebut juga faktor internal stres, antara lain diganggu atau dilecehkan terus menerus (bullying), masalah dalam hubungan interpersonal atau pernikahan, kesulitan belajar atau dalam pekerjaan, hingga kematian orang terdekat.
Obat Stres yang Bisa Anda Pilih
Disadari atau tidak, seseorang yang mengalami stres juga cenderung mudah melakukan tindakan-tindakan yang bisa membahayakan kesehatan dan dirinya sendiri, seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan alkohol. Inilah sebabnya penanganan stres perlu dilakukan untuk mengurangi risiko timbulnya berbagai jenis gangguan kesehatan, hingga kecenderungan bunuh diri. Setelah mengidentifikasi penyebab dan jenis stres di atas, kini saatnya mengetahui berbagai obat stres untuk melawan gejala-gejala yang muncul.
Tertawa
Tertawa dipercaya merupakan obat stres terbaik yang memiliki keuntungan jangka pendek maupun panjang bagi kesehatan. Dengan tertawa, Anda merangsang banyak organ, meringankan respons stres, merangsang sirkulasi dan relaksasi otot, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki suasana hati. Tertawa dapat mempercepat proses penyembuhan. Ketika tertawa, tubuh kita menghasilkan hormon endorfin sebagai salah satu respon terhadap stres yang dialami. Tertawa saat melihat atau mendengar lelucon dan guyonan lucu yang sehat, seperti menonton film kartun saat mendampingi buah hati Anda atau menonton acara komedi, adalah salah satu cara yang efektif untuk menjalani hidup dengan lebih positif. Cobalah untuk tersenyum lebih dulu lalu mulailah tertawa, dan rasakan perubahan perasaan Anda.
Perubahan gaya hidup
Rutin berolahraga bisa membantu menurunkan jumlah hormon stres yang diproduksi oleh tubuh dan senyawa lainnya. Atur pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi, perbaiki kualitas tidur dan manfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang lebih santai, seperti berjalan kaki singkat atau beristirahat di rumah. Lebih aktif dalam mengatasi masalah dan mengelola stres, mencari pengalaman baru dan berpikir positif, serta lebih terbuka dan terhubung dengan orang-otang di sekitar Anda, adalah cara lain yang bisa dilakukan.
Psikoterapi
Jika Anda memutuskan untuk melakukan psikoterapi, terdapat berbagai jenis psikoterapi yang umum digunakan untuk penderita stres, antara lain konseling, terapi perilaku kognitif, ekoterapi, dan berbagai terapi pelengkap maupun alternatif lain. Terapi ini pada dasarnya bertujuan melatih Anda untuk lebih mengenali pikiran dan perasaan, dan biasanya dikombinasikan juga dengan obat-obatan jika diperlukan. Dengan menjalani psikoterapi ini, Anda akan dilatih dan dibimbing oleh psikolog atau psikiater untuk membentuk pola pikir dan sikap yang tepat dalam merespons atau beradaptasi (coping) terhadap keadaan, agar pengelolaan stres dapat menjadi lebih baik. Terapi alternatif seperti terapi relaksasi, terapi akupuntur, pemijatan, dan meditasi juga merupakan cara mengatasi stres yang sedang populer.
Obat-obatan
Beberapa obat yang umumnya digunakan dalam rangkaian pengobatan stres harus diberikan di bawah pengawasan tenaga medis, antara lain diazepam, clonazepam, fluoxetine, dan citalopram. Obat-obatan ini adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala depresi, gangguan kecemasan, insomnia, dan kejang. Pada kondisi stres berat yang sudah menimbulkan komplikasi gangguan mental perilaku dan gangguan fisik, psikiater akan memberikan obat-obat tersebut disertai psikoterapi yang sesuai dan dalam pengawasan. Penggunaan obat-obatan tersebut tanpa evaluasi dan anjuran dokter adalah hal yang berbahaya bagi kesehatan.
Perlu diingat, stres berat atau stres dalam hidup yang telah menimbulkan gejala halusinasi, gangguan pola pikir (misalnya paranoid), insomnia, ide atau percobaan bunuh diri, gangguan makan, dan menimbulkan dampak sosial bagi seseorang adalah jenis stres berat yang perlu ditangani oleh ahli kejiwaan.
Selain berbagai jenis obat stres yang telah disebutkan di atas, terus menerus belajar mengenali diri sendiri akan membantu menguji ketahanan Anda sebagai seorang pribadi. Ingatlah untuk terus berkonsentrasi pada hal yang bisa Anda kendalikan bukan yang sebaliknya. Jika stres mulai menggerogoti hidup Anda, beban pekerjaan dan aktivitas sehari-hari terasa semakin lama semakin membuat Anda penat, mungkin itu waktunya untuk berlibur dan mencari ketenangan sejenak.
alodokter