Jika Inginkan Wings Air Kembali Mendarat ke Wakatobi, Arhawi: Evaluasi Kebijakan APBD

  • Bagikan
Mantan Bupati Wakatoni, Arhawi. (Foto: ist)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Berhentinya operasi penerbangan maskapai Wings Air di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan lantaran berpotensi negatif pada kelangsungan sektor pariwisata. Salah satunya mantan Bupati Wakatobi Arhawi.

Arhawi mengatakan, pada 2016 Kabupaten Wakatobi ditetapkan sebagai salah satu sepuluh top destinasi pariwisata Indonesia hingga akhirnya daerah yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya ini tumbuh secara baik.

(Baca juga: Polemik Wing Air Berhenti Terbang ke Wakatobi, DPRD Sarankan Ini ke Bupati)

Namun di 2020, dunia diguncang dengan wabah Covid-19 dan berdampak pada berbagai sektor seperti pariwisata. Pemerintah pusat tidak diam menghadapi kondisi itu dan mengeluarkan berbagai kebijakan. 

Menyikapi dampak pandemi, Pemerintah pusat menginstruksikan ke seluruh daerah untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menangani Covid-19, serta menjaga kestabilan ekonomi masing-masing daerah termaksud di Kabupaten Wakatobi.

“Di masa transisi 2022, Covid-19 landai sehingga harusnya Pemda memahami tentang instruksi dari Pemerintahan pusat termasuk menyiapkan bantalan kebijakan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan daerah. Yang jadi pertanyaan, apakah Wakatobi di 2022 sudah menyiapkan hal itu,” ucap Ketua DPD Partai Golkar Wakatobi itu, Selasa (19 Juli 2022).

Menurutnya, jika Pemda Wakatobi tidak menyiapkan bantalan kebijakan yang dimaksud, pemilihan ekonomi pasca-Covid-19 tidak akan tertangani dengan baik, hingga berdampak pada sendi-sendi kehidupan dan ekonomi di daerah, termaksud penerbangan.

Dia meminta kepada Pemda Wakatobi agar memahami tiga fungsi APBD, yaitu fungsi distribusi alokasi, dan stabilitas agar perekonomian Wakatobi tetap stabil yang berdampak pada penerbangan.

“Fungsi stabilisasi ini harus diperhatikan, jangan digelondokan anggaran itu pada aspek yang pada akhirnya akan mengganggu tiga fungsi APBD. Katakan salah satunya fungsi distribusinya atau menonjol dialokasinya pada akhirnya stabilitasnya tidak ada, ini harus dijaga,” jelasnya.

Arhawi menambahkan, persoalan berhentinya penerbangan Wings Air dari dan menuju Wakatobi kemungkinan ada bagian yang terlupakan dari kebijakan APBD karena tidak memperhatikan tiga fungsi itu. 

“Barangkali salah satunya ada yang ‘pincang’. Saya tidak akan berbicara secara teknis pinjamnya itu di mana, tetapi selaku mantan Bupati saya bahwa ketika salah satu fungsi itu kita tidak perhatikan pasti berdampak terhadap daya beli masyarakat di daerah termasuk di dalamnya pelayanan penerbangan Wings Air,” ujarnya.

Rencana subsidi Wings Air, kata dia, bukan menjadi kebijakan tepat jika Pemda Wakatobi tidak menjalankan tiga fungsi APBD itu secara baik.

“Untuk jangka pendek subsidi bisa menjadi solusi alternatif tapi jangka panjang jangan kita selalu berharap untuk subsidi karena tidak ada kebijakan lain yang kita lakukan maka kita subsidi terus-menerus,” tambahnya.

Arhawi meminta juga kepada Pemda Wakatobi mengevaluasi total semua kebijakan APBD jika masih menginginkan Wings Air kembali beroperasi melayani perjalanan ke wilayah setempat. Sebab, lanjutnya, terdapat kebijakan yang salah diambil oleh Pemda Wakatobi.

Dirinya juga mengajak elemen masyarakat termaksud Pemda Wakatobi untuk berbicara dan menggaungkan pariwisata namun jika berbicara program lain maka Wakatobi tidak menjadi perhatian Pemerintah pusat sehingga Wakatobi tidak kembali ke kondisi 15 tahun lalu. (C)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan
Exit mobile version