Komunitas Guru Penggerak di Konawe Aktif Berkarya, Dikbud Sambut Baik

  • Bagikan
Audiens Guru Penggerak Konawe kepada Dikbud. (Foto: Ist)
Audiens Guru Penggerak Konawe kepada Dikbud. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Sebagai langkah awal dalam mensukseskan program pasca dibentuk, Guru Penggerak di Kabupaten Konawe melakukan audiens dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Audiens itu disambut langsung oleh Kepala Dikbud, Suriyadi di ruang kerjanya, Kamis (20 Juli 2023).

Langkah ini dilaksanakan oleh Guru Penggerak sekaligus untuk mengenalkan organisasi kepada Dikbud Konawe sebagai penasehat maupun pelindung di daerah.

Pada kesempatan tersebut komunitas guru itu langsung menyerahkan sebuah hasil karya komunitas guru penggerak yaitu buku bersertifikat internasional standar book number (ISBN) berjudul “Catatan Hati Pemimpin Pembelajaran”.

Buku tersebut berisikan tentang kisah perjalanan 43 guru penggerak semua angkatan yang selama ini menjalankan pendidikan di Kabupaten Konawe.

Suryadi mengaku, menyambut baik kehadiran atau pembentukan Guru Penggerak di daerah. Guru penggerak dianggapnya bisa menduduki jabatan kepala sekolah, meskipun berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau P3K.

“Mereka yang lulus sebagai guru penggerak akan mendapatkan 2 sertifikat, yang pertama sertifikat Cakep atau Calon Kepala Sekolah yang kedua sertifikat Cawas atau Calon Pengawas, keduanya merupakan prasyarat seorang guru untuk menjadi Kepala Sekolah atau pengawas,” jelasnya, dilansir dari Terbitsultra.id.

Suryadi mengatakan, mereka yang masuk dalam komunitas guru penggerak merupakan guru dengan kualitas terdepan, cakap, dan memiliki kemampuan sebagai penggerak pendidikan di daerah.

“Mereka merupakan guru-guru yang hebat, berkualitas, dan kontribusi mereka sudah teruji, semoga ke depan akan banyak lagi guru-guru hebat yang masuk dalam komunitas Guru Penggerak ini,” terangnya.

Koordinator Guru Penggerak Kabupaten Konawe, Anita Sri Wahyuni membeberkan manfaat menjadi seorang guru penggerak, yakni seorang guru yang bisa mengubah cara pandangnya dalam memberikan pendidikan yang baik di kelas, berfokus pada murid, mendapatkan sertifikat cakep dan cawas, termasuk diprioritaskan mendapatkan beasiswa Bantuan Pendidikan Indonesia (BPI) sampai S3.

“Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan, bagaimana kita bisa menggerakkan semangat belajar murid, meningkatkan kualitas pendidikan dan semangat untuk mengembangkan kompetensi atau lokakarya secara bersama-sama,” terang Anita.

Lanjutnya, dengan pendidikan dan pelatihan yang didapatkan seorang guru penggerak mampu memberikan dampak peningkatan kualitas pendidikan di daerah dengan daya gerak dan daya jangkau yang ia miliki.

“Semoga kedepan akan banyak guru yang bergabung dalam komunitas Guru penggerak, sehingga pendidikan di daerah kita akan lebih maju dan berkembang,” tutupnya.

Bagi guru yang hendak mendaftar guru penggerak dapat mengakses melalui akun SIM PKB setiap guru yang telah terdaftar dalam data pokok kependidikan (Dapodik) setiap sekolah.


Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan
Exit mobile version