SULTRAKINI.COM: KENDARI – Program pengembangan klaster bawang merah di Desa Totallang hasil kerja sama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara membuahkan hasil. Program pengembangan bawang merah di lahan demplot ini, mengalami peningkatan produksi berkali-kali lipat per hektarenya.
Kerja sama BI dengan Pemkab Kolut sejak Desember 2017 di Desa Totallang tersebut, menghasilkan jumlah produksi bawang merah hingga 14,7 ton per hektare dari sebelumnya tujuh ton per hektare atau meningkat 110 persen. Di samping itu, terjadi penurunan biaya produksi hingga 35 persen dari Rp 62 juta per hektare menjadi Rp 40juta per hektare.
Diterangkan Kepala KPwBI Sultra, Bimo Epyanto, kapasitas produksi pupuk organik berbahan baku limbah ternak saat ini sebanyak 15 ton per bulan dan memperoleh sertifikasi produk pupuk organik dari Balai Besar Pertanian Makassar pada 2019.
“LEM Sejahtera (kelompok petani bawang merah binaan) juga memproduksi bibit berkualitas dan bersertifikasi dari Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Sultra dengan kapasitas rata-rata 12 ton/siklus tanam atau sekitar 23,07 persen kebutuhan benih per siklus tanam,” jelasnya, Rabu (2/6/2021).
Di samping itu, uji coba penggunaan gudang benih berteknologi ozon saat ini dapat mempertahankan kualitas bibit hingga empat bulan, bahkan diperkirakan di atas enam bulan.
Bimo menyampaikan, selain mendorong percepatan peningkatan produksi, BI Sultra mengadakan peningkatan kapasitas sumber daya petani terhadap berbagai permasalahan atau kendala, serta peningkatan IPTEK budidaya di sepanjang rantai nilai hulu-hilir melalui pengembangan dan penguatan kelembagaan petani sebagai local champion.
Pengembangan bawang merah tersebut juga didorong melalui pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), berupa rumah produksi pupuk dan rumah bibit dengan teknologi ozon.
“Program ini merupakan bantu BI guna mendukung desa mandiri pupuk dan bibit untuk mempercepat ekosistem pengembangan bawang merah di Kabupaten Kolaka Utara, sekaligus wujud nyata dedikasi Bank Indonesia untuk negeri,” tambahnya. (B)
Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido