SULTRAKINI.COM: WAKATOBI-Pulau Kaledupa, salah satu wilayah di Kabupaten Wakatobi, menjadi saksi peralihan dukungan sejumlah pendukung Haliana—calon Bupati Wakatobi pada Pilkada 2020—ke pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi nomor urut 1, Hamirudin-Muhamad Ali (HARUM). Perpindahan dukungan ini terjadi setelah banyak janji politik Haliana yang dianggap tidak terealisasi sejak pemilihan terakhir.
Menurut para tokoh masyarakat Kaledupa, termasuk Muhisi dan Jufri, alasan utama mereka berpindah dukungan adalah karena program-program unggulan yang dijanjikan Haliana pada Pilkada 2020 tidak pernah direalisasikan. Muhisi, salah satu tokoh yang vokal menyampaikan kekecewaannya, mengkritik janji “one island one school” yang hingga kini tidak terlihat hasilnya. Ia menegaskan bahwa program tersebut diharapkan mampu melatih tenaga kerja lokal dengan keterampilan yang mumpuni, namun fasilitas pelatihannya belum ada hingga saat ini.
“Adakah gedung pelatihannya di sini? Tidak ada sama sekali,” ungkap Muhisi kecewa.
Selain itu, program bantuan Rp1 miliar per desa yang juga dijanjikan Haliana hingga kini tidak terealisasi, meski program ini menjadi salah satu faktor utama dukungan Muhisi kepada Haliana pada Pilkada 2020.
Hal serupa disampaikan oleh Jufri, mantan juru kampanye Haliana pada Pilkada sebelumnya. Menurutnya, Haliana telah menghancurkan perjuangannya sendiri dengan tidak menepati janji-janjinya. Ia bahkan menghimbau keluarganya di Kaledupa untuk tidak lagi memilih Haliana pada Pilkada mendatang.
Jufri menambahkan bahwa Haliana, sebagai pemimpin, tidak mampu mengelola pemerintahan dengan baik, terlihat dari konflik yang muncul antara Haliana dengan wakilnya serta dengan DPRD Wakatobi. Menurutnya, DPRD-lah yang lebih berperan dalam merealisasikan program listrik 24 jam di Pulau Kaledupa dan Binongko. Pada 2023, DPRD berhasil menambah alokasi anggaran untuk program ini dari Rp4,5 miliar yang diusulkan pemerintah daerah menjadi Rp20 miliar, sehingga masyarakat akhirnya dapat menikmati listrik 24 jam penuh.
Sebagai penutup, Jufri mengutip salah satu ayat Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa seorang pemimpin tidak boleh berkeras hati dan harus memperhatikan orang-orang yang telah mendukungnya. Menurutnya, sikap Haliana yang tidak memahami tata kelola pemerintahan telah merusak kepercayaan banyak pihak, termasuk para pendukung setianya di Kaledupa.
Laporan: Amran Mustar Ode