Sidak lagi, Wabup Koltim Temukan Sejumlah Layanan Kesehatan Buruk

  • Bagikan
Wakil Bupati, Andi Merya Nur saat melakukan sidak di RSUD Koltim (Hasrianty/SULTRAKINI.COM)
Wakil Bupati, Andi Merya Nur saat melakukan sidak di RSUD Koltim (Hasrianty/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI: KOLAKA TIMUR – Awal Tahun 2021, nampaknya Wakil Bupati Kolaka Timur (Koltim), Andi Merya Nur mulai menunjukkan metode dan semangat baru dalam bekerja. Hal tersebut terlihat dari sejumlah sidak yang dilakukannya.

Kali ini, tanpa rombongan pejabat, Wabup Koltim ini melakukan sidak khusus di organisasi yang melakukan layanan kesehatan, yakni di puskemas tanpa didampingi pejabat Pemda Koltim, Jumat ( 15/1/2021).

Saat melakukan sidak, Andi Merya Nur menemukan salah satu Puskesmas di Koltim yang tidak layak dari segi pelayanan, yakni Puskemas Dangia yang dipimpin Ahmad.

Berdasarkan pantauannya, Puskesmas Dangia tidak menerapkan kebersihan dan kedisiplinan, terlihat dari banyaknya sampah bertumpuk, administrasi berantakan, dan pegawai yang tidak tepat waktu datang ke kantor .

“Ini puskesmas atau apa? Bagaimana orang mau datang berobat jika kondisi pelayanan kesehatan seperti ini, sampah bertumpuk tidak dibuang atau dibakar, dibelakang gedung puskesmas berserakan sampah, puskesmas itu tidak boleh kotor, orang datang berobat malah sakit, mana kapusnya tidak tepat masuk kantor,” ucapnya dengan nada kesal.

Andi Merya menyampaikan dan menekankan, untuk layananan kesehatan, penindakan yang utama adalah terhadap pasien yakni dengan melayani dulu atau obati dulu, setelah itu baru urusan administrasinya.

“Kemudian kebersihan diperhatikan, layanan kesehatan itu harus bersih, tidak boleh ada sampah bertumpuk di tempat sampah apalagi berserakan, orang datang berobat malah semakin tidak nyaman jika sampah bertumpuk. Apalagi saat ini Covid-19 masih mewabah dan parah, jadi kebersihan itu adalah hal mutlak,” bebernya.

Andi Merya juga mengaku bahwa sengaja hari ini melakukan sidak selain mengecek kelayakan pelayanan kesehatan masyarakat juga untuk mengecek para pegawainya, apakah datang tepat waktu atau tidak.

“Hari ini 4 puskemas saya sempat datangi, untuk puskesmas Kecamatan Dangia, kapusnya terlambat datang, administrasi berantakan, kebersihan juga tidak layak, saya harapkan kebiasaan seperti ini tidak di ulangi lagi,” tegasnya.

Demikian pula dengan Puskesmas Lambandia yang di pimpin Gunawan, Andi Merya menilai meskipun sudah masuk kategori puskesmas standar tapi   ia harapkan kebersihan, administrasi, layanan, dan kedisiplinan pegawai harus tetap dijaga dan ditingkatkan lagi.

Begitu juga dengan Puskesmas Poli-polia yang dipimpin Firman, layanan di puskesmas itu cukup memadai, kebersihan memadai, dan cukup terjaga, ia berharap semoga semuanya bisa dipertahankan dan patut dicontoh oleh puskesmas atau layanan kesehatan lain di Koltim.

“Dan untuk puskesmas Ladongi yang dipimpin Kapus Nun Isnandiar Astati, kebersihan dan layanan cukup standar, namun pegawainya sebagian besar melakukan hal tidak pantas di administrasi, saya temukan sejumlah nama di daftar hadir manual itu diisi dan ditandangani, padahal yang bersangkutan tidak hadir, ini tidak boleh ya, ini pembohongan, bohongi administrasi dan bohongi diri sendiri, tidak boleh seperti ini,” katanya.

(Baca juga: Sidak, Wabup Koltim: Berikan Wejangan Hingga Minta Kembali Dipasang Fotonya)

Selain ke empat puskesmas itu, rumah sakit kabupaten Koltim yang dipimpin dr. Octavianus juga menjadi sasaran sidaknya dan menemukan pelayanan cukup standar, kebersihan, dan layanan lain sudah memenuhi standar, hanya perlu ditingkatkan saja.

Sidak Andy Merya awal tahun ini, bukan kali pertama tapi juga sudah dilakukan mulai dari SKPD. Temuannya, masih banyak ASN yang masuk kantor semaunya, seperti sidak saat ini yakni Kapus Poli-Polia dan Lambandia tidak berada di kantor. Mereka kabarnya keluar daerah.

Olehnya itu, ia menekankan agar jangan ada lagi ASN ataupun pejabat  yang keluar atau tidak masuk kantor tanpa izin pimpinan. Bahkan ia menegaskan pejabat atau ASN yang tidak masuk kantor tanpa seizin pimpinan sejak tanggal 10 Desember 2020 itu fiktif SPTnya.

“Ingat ya, saya masih wakil bupati, dan tetap jadi wakil bupati setelah dilantik tanggal 17 Februari 2021 mendatang. Mulai saat ini saya yang memegang tanggung jawab pemerintahan di lingkup Pemda Koltim karena bupati pasca Pilkada sudah tidak lagi berkantor, jadi otomatis segala urusan, hingga izin itu harus ada pengaturannya, jika mau langgar ya silahkan saja,” jawabnya santai.

“Pilkada sudah berlalu, tidak usah lagi malas-malas berkantor, silahkan bekerja sesuai tupoksi, santai, serius dan sukses, tetap gunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak dalam bekerja, tetap jaga kebersihan,” pungkasnya. (C)

Laporan: Hasrianty
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan
Exit mobile version