SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pemerintah Daerah Konawe, Sulawesi Tenggara memberikan angin segar bagi putra-putri daerah yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Lakidende. Lewat Program Konawe Cerdas, pemda mengalokasikan anggaran Rp 250 juta dalam bentuk beasiswa S1 yang dimulai pada 2020.
Beasiswa Konawe Cerdas dikhususkan bagi putra-putri berprestasi Konawe yang sedang duduk di bangku perkuliahan di Universitas Lakidende. Terkait kuota calon penerima beasiswa tersebut, pemda melalui Dikbud Konawe belum bisa membeberkan angka pastinya. Sebab, pihaknya harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak perguruan tinggi.
“Petunjuk teknisnya akan kita ramu dalam waktu dekat bersama pihak kampus. Nanti kita buatkan Memorandum of Understanding-nya,” terang Kepala Dikbud Konawe, Suriyadi, Rabu (22/1/2020).
Ia menyebutkan, nama-nama calon penerima beasiswa Konawe Cerdas akan ditentukan oleh pihak Universitas Lakidende. Pemda melalui Dikbud Konawe fungsinya sebatas fasilitator yang menyediakan anggaran. Namun ia mengaku, baik pihak pemda maupun DPRD Konawe berpesan supaya beasiswa tersebut harus jatuh ke tangan yang berhak menerimanya.
“Tidak dibenarkan jika nantinya anak pegawai atau pejabat Konawe ditemukan memperoleh bantuan beasiswa S1 tersebut. Pihak Universitas Lakidende akan menginventarisir siapa mahasiswa berprestasi di kampus itu yang layak mendapat beasiswa. Apakah mahasiswa S1 yang kurang mampu namun berprestasi, atau seperti apa, yang jelas penerima beasiswa harus putra daerah yang berprestasi,” jelasnya.
Suriyadi menambahkan, wacana pemberian bantuan beasiswa S1 sebenarnya digaungkan sejak 2015. Hanya saja, terdapat beberapa kendala yang tak bisa dirincikannya sehingga program beasiswa baru dimulai 2020. Mengenai kepastian waktu penyaluran beasiswa, dikbud akan berupaya maksimal. Paling tidak, di triwulan I atau II proses pencairan beasiswa Konawe Cerdas bisa terealisasi.
“Kita akan berupaya agar program ini berjalan tiap tahun. Semoga penerima beasiswa Konawe Cerdas bisa menggunakan bantuan dengan efektif. Paling tidak, meminimalkan biaya SPP maupun biaya lain yang digunakan selama mengikuti proses perkuliahan di Universitas Lakidende,” tambahnya.
Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido
