SULTRAKINI.COM: Di musim haji 2022, Kementerian Agama RI mencatat terdapat beberapa jemaah meninggal dunia. Jumlahnya tidak sedikit. Paling banyak penyebab kematian jemaah adalah mereka yang menderita kardiovakular.
Data Kemenag per 29 Juni 2022, sebanyak 14 orang calon jemaah meninggal dunia. Sebagian besar penyebab meninggalnya jemaah karena penyakit kardiovaskular atau jantung.
“Penyakit paling banyak diderita jemaah adalah kardiovaskular. Awalnya diprediksi penyakit paru. Angkanya cukup banyak bahkan dari 14 yang meninggal 13 terkait kardiovaskular,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana dilansir dari Kemenag pada Kamis (30 Juni 2022).
(Baca juga: 10 Kebiasaan ini Harus Dihindari Bila tidak Mau Terkena Penyakit Jantung)
(Baca juga: 3 Alasan Jenazah Jemaah Haji Tidak Dipulangkan ke Tanah Air)
Oleh sebab itu, menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) akan diturunkan 728 orang tenaga kesehatan. Mereka terdiri atas 48 orang dokter spesialis, 67 orang dokter umum, dan ratusan orang perawat.
“Tenaga dokter dan perawat Insya Allah sudah siap. Obat-obatan juga mencukupi untuk puncak Armuzna,” terangnya.
Sementara dokter disiapkan untuk menangani jemaah haji, antara lain dokter spesialis jantung, paru, penyakit dalam, anastesi, bedah ortopedi, kulit dan kelamin, mata, serta spesialis jiwa.
Diberitakan sebelumnya, jumlah jemaah haji reguler tiba di Arab Saudi adalah 78.839 orang (akumulasi yang mendarat di Madinah Gel I dan Jedaah Gel II).
Sementara itu, kuota jemaah haji Indonesia 2022 berjumlah 100.051 orang, terdiri dari 92.825 untuk haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus. Sedangkan Provinsi Sulawesi Tenggara jumlah calon jemaah hajinya, yakni 922 orang. (B)
(Baca juga: Peringatan Bagi Jemaah Haji: 1 ml Air Zamzam pun Dilarang Masuk ke Bagasi)
Laporan: Elsa Claudia
Editor: Sarini Ido