Pasca Penyerangan Polisi ke SMKN 2 Raha, Siswa Diliburkan

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: MUNA – Pasca aksi penyerangan polisi dari satuan Dalmas Polres Muna ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Raha, Kamis (24/11/2016) siang, pihak sekolah meliburkan siswanya hingga ada penanganan kasus ini.

Diungkapkan salah seorang Guru SMK Negeri 2 Raha yang sering juga disebut STM Raha, Zainul Samiun, dewan guru menyepakati untuk menghentikan aktifitas belajar-mengajar dan meliburkan siswa, sampai ada kejelasan penyelesaian kasus tindakan anarkisme belasan oknum polisi itu.

“Masih banyak guru yang mengalami trauma atas kejadian Kamis lalu, sehingga kami memutuskan untuk meliburkan siswa sampai ada kejelasan atas kasus ini, terkahir saya dapat informasi bahwa senin akan turun Propam Polda Sultra untuk menangani kasus ini,” jelasnya.

Pada SULTRAKINI.COM, Zainul menyayangkan adanya sikap arogansi belasan oknum polisi yang telah mengancam jiwa dan psikologis para siswa. Dirinya berharap, apapun masalahnya seharusnya oknum aparat tersebut meminta penjelasan terlebih dahulu.

“Terang saja, sikap arogansi dan premanisme oknum Polisi itu membuat semua siswa dan guru saat itu shock berat,” tegasnya.

Ia menjelaskan, saat peristiwa penyerangan itu terjadi, Kamis (24/11/2016) siang sekitar pukul 11.15 Wita, dirinya menyaksikan kejadian tersebut secara nyata. Saat itu, terjadi pemukulan siswa oleh oknum polisi bahkan di depan matanya dan guru lainnya.

Awalnya siswa dikejar oleh oknum hingga masuk ke ruang guru, meski siswa sudah berusaha sembunyi dibawah meja TV, siswa tersebut tetap ditarik paksa kemudian dipukuli.

“Sekitar 15 oknum kepolisian masuk dari arah depan dan belakang mengepung kerumunan siswa sehingga masuk sampai keruang guru, saya dengan guru yang lain menyaksikan siswa yang dipukuli, sebenarnya saya juga sempat menahan namun tidak di indahkan,” jelasnya.

Tak hanya itu lanjutnya, siswa jurusan Teknik Elektro yang saat itu baru saja selesai mengikuti pelajaran, ikut mendapatkan perlakuaan ala preman dari beberapa oknum polisi.

“Siswa Teknik Electro yang baru selesai ikuti pelajaran, hendak ke kantin sekolah, justru diteriaki untuk tidak keluar dari ruangan sambil memukulkan tongkatnya ke tiang bendera dan tiba-tiba saja menendang seorang siswa dan ada juga yang di cekik lehernya yang hendak menuju kantin sekolah,” jelasnya dengan nada memelas.

Keterangan senada diungkapkan Pengelola Kantin SMK Negeri 2 Raha. Diungkapkan Ibu paruh baya ini, saat itu dirinya menyaksikan tindakan arogansi polisi yang masuk dilingkungan sekolah hingga menerobos masuk ke ruang kantin dimana anak siswa sedang makan.

“Saya mendengar oknum polisi mengeluarkan kata yang tidak pantas dengan berkata (menyebut nama hewan), keluarko kesini binatang sambil menggedor pintu pagar samping sekolah sampai memanjatnya,” ungkapnya, Sabtu (26/11/2016).

Tidak sampai disitu saja, kata Ibu Kantin, oknum polisi langsung mengejar siswa hiungga ke dalam ke dalam kantin sekolah. Saat itu dirinya juga sempat menahan namun oknum polisi tidak mengindahakan.

“Kalau bisa jangan masuk pak karena anak-anak lagi makan,” ujarnya yang mengulangi kalimatnya saat itu.

Namun, lanjut Ibu Kantin, seorang polisi berkata perduli amat dan langsung menerobos masuk lalu memukuli beberapa siswa yang saat itu sedang makan.

Reporter : Arto Rasyid

  • Bagikan