Dua Puskesmas di Mubar kaji Banding di Puskesmas Wuawua

  • Bagikan
Pantauan SultraKini.Com peserta kaji banding nampak mendapatkan pengarahan tentang pelaksanaan akreditasi puskesmas dari petugas Puskesmas Wuawua, Kota Kendari. (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dua puskesmas asal Muna Barat (Mubar) kaji banding di Puskesmas Wuawua Kota Kendari. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana progres persiapan akreditasi terhadap kedua puskesmas tersebut, Rabu (24/10/2017).

Kepala Dinas Kesehatan Mubar, Laode Mahajaya menjelaskan di dalam standar Akreditasi Puskesmas, kegiatan kaji banding diperlukan sebagai kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan administrasi dan manajemen, UKM, dan UKP di puskesmas yang lain, serta saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan kinerja masing-masing puskesmas. 

“Kaji banding, digunakan untuk membandingkan permasalahan yang ada di puskesmas untuk dibandingkan dengan capaian atau pelaksanaan dalam upaya perbaikan terhadap masalah yang ada di puskesmas bersangkutan dengan yang terjadi di puskesmas lainnya. Sehingga dari kaji banding, didapatkan gambaran tentang upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas tersebut,” jelas Mahajaya.

Disatu sisi, untuk mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas sebelum dilakukan pengakreditasian, mempelajari tentang menyusun kelengkapan pedoman tata naskah terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi.

(Baca: Persiapan Akreditasi Puskesmas di Mubar pada 2017 Mulai Dibahas)

Dipilihnya Puskesmas Wuawua, dikarenakan intruksi dari Dinas kesehatan Kota Kendari, Selain itu, puskesmas tersebut dinilai setara dengan pelayanan puskesmas yang ada di Mubar

Sementara Kepala Puskesmas Wuawua, dr. Anggi Nurmawanti menjelaskan untuk mecapai target akreditasi ia menekankan kedua puskesmas ini agar terus bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. Namun pihaknya mengakui, masih banyak kekurangan yang dilakukan dalam pelayanan, namun hal ini tidak menurunkan semangat untuk terus belajar dan memperbaiki kekurangan tersebut.

“Intinya harus komitmen untuk belajar dan bekerja serta memperbaiki memperbaiki kekurangan,” ucap Anggi.

Laporan: Akhir Sanjaya

  • Bagikan