Desa Laloika dan Wonua Monapa Lokasi Banjir Terparah di Konawe

  • Bagikan
Suasana lokasi dekat perbatasan desa Laloika dan Wonua Monapa, ketinggian air mencapai 3 meter hingga ketinggian atap rumah, Senin (20/7/2020). (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Sebanyak 16 dari 29 Kecamatan di Kabupaten Konawe terendam banjir. Desa Laloika dan Wonua Monapa di Kecamatan Pondidaha menjadi lokasi banjir terparah di Konawe dengan ketinggian air mencapai 2 hingga 3 meter.

Menurut data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pertanggal (20/7/2020) untuk Kecamatan Pondidaha sendiri terdapat 10 desa yang terdampak banjir. Diantaranya: Desa Laloika, Wonua Monapa, Ahuawatu, Sulemandara, Lalonggotomi, Belatu, Amesiu, Mumundowu, Ambulanu, dan Kelurahan Pondidaha.

“Iya, untuk saat ini Desa Laloika dan Wonua Monapa menjadi lokasi banjir terparah di Konawe,” ungkap Samsul SP Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Konawe saat diwawancarai awak media via telepon.

Dari pantauan awak media, untuk ke lokasi tersebut haruslah melewati 3 titik jalan yang tergenang banjir hingga ketinggian lutut dewasa. Adapun jika ingin menelusuri kedua desa tersebut harus menggunakan perahu/katinting.

Sekretaris Desa Laloika, Agus Tisna, menuturkan telah sebulan desanya terdampak banjir. Dikatakannya, banjir di wilayah laloika bersumber dari luapan sungai Konaweeha selama musim penghujan. Adapun warga setempat kini mengungsi di 3 tempat, yakni balai Desa Laloika, gereja, dan rumah kerabat terdekat yang tidak terdampak banjir. 

“Banjir di Laloika setinggi 2 meter, ada 75 KK yang terdampak banjir, 130 hektar sawah terendam semua. Kalau banjir, desa kami duluan kena. Kalau surut, kami yang paling terakhir. Sempat ada bantuan dari ibu gubernur, wakil bupati, dinsos, relawan, dan lainnya tapi sudah menipis. Sembako, peralatan bayi, dan lansia sangat kami butuhkan saat ini,” tuturnya.

Adapun Suharmin, warga desa Wonua Monapa menjelaskan hingga kini ketinggian air di wilayahnya telah mencapai 3 meter hingga ketinggian atap rumah.

“Ada 100 lebih hektar persawahan kita terendam banjir, di desa Wonua Monapa ada 161 KK yang terdampak. 43 KK mengungsi di posko terdekat, sedangkan 118 KK lainnya memilih mengungsi mandiri. Disini kami membutuhkan sembako, kelambu, dan peralatan bayi,” ungkapnya. (B)

Laporan: Ulul Azmi
Editor: HabiruddiN Daen
g

  • Bagikan