Tata Kelola Ekonomi Kendari Masuk 10 Terbaik di Indonesia

  • Bagikan
data KPPOD terkait 10 kota terbaik Tata Kelola Ekonomi Daerah sepanjang 2016 (foto: SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM:KENDARI- setelah terbukti berprestasi di bidang transportasi. Kota Kendari kembali menjadi salah satu kota terbaik dalam tata kelola di bidang ekonomi. Studi Komite Pemantauan pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), mencatat Kota Kendari menempati urutan ke delapan melalui studi Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED) sepanjang 2016.

Melalui TKED suatu daerah dapat diukur tingkat ekonominya berdasarkan 10 indokator penilaian yang dijadikan tolak ukur pemerintah daerah dan berbasis kebutuhan dunia usaha. Indikator yang dimaksud, yakni perizinan usaha, ketenagakerjaan, biaya transaksi, akses dan kepastian hukum. Ada juga interaksi pemerintah daerah dengan pelaku usaha, program pengembangan usaha swasta, kapasitas dan integritas kepala daerah, infrastruktur daerah, keamanan dan resolusi konflik, serta kualitas peraturan daerah.

Dikutip dari www.kppod.org (00/02/2017), pencapaian tebesar Kota Kendari sendiri terdapat di tiga variabel, seperti keamanan dan resolusi konflik 99,89 persen, perda 90,10 persen dan variabel PPUS 87,76 persen. Sedangkan tujuh variabel lainnya, yaitu variabel perizinan 80,66 persen, biaya transaksi 71,81 persen, akses lahan 86,81 persen, interaksi pemda dengan pelaku usaha 54,24 persen, kapasitas dan integritas 55,37 persen dan infrastruktur 53,33 persen. Namun dari variabel ketenagakerjaan, di kota lulo ini masih yang terendah sebesar 49,65 persen dari tujuh kota teratas. Sehingga total dari kesepuluh indikator penilaian indeknya mencapai 71,13 persen lebih tinggi dibandingkan tiga kota besar lainnya di Indonesia, seperti Medan, Denpasar dan Kota Bandung.

Terkait rendahnya variabel interaksi pemda dengan pelaku usaha di Kota Kendari, ternyata juga dirasakan tujuh daerah terbaik lainnya. Bahkan Kota Palu paling rendah capaiannya 47,82 persen. Sedangkan tertinggi hanya 75,53 persen yang diperoleh dari Kota Pontianak.

Laporan: Sarini Ido

  • Bagikan